WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Senin, Juni 02, 2008

Gas Menyembur, Warga Panik

Senin, 2 Juni 2008 03:00 WIB
Palembang, Kompas - Semburan gas yang belum jelas asal-usulnya muncul di bawah tiang listrik RT 08 RW 05 Lorong Tunggal V, Macan Lindungan, Palembang, Minggu (1/6). Warga setempat khawatir dengan semburan gas yang sudah dipasang garis polisi ini dan berharap ada penjelasan resmi dari pihak-pihak terkait.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas dari sejumlah warga, semburan gas yang tepat berada di bawah tiang listrik pinggir jalan ini diketahui muncul sejak pukul 07.30. Sekitar pukul 10.00, gas yang menyembur dengan ketinggian sekitar 0,5 meter ini dapat dilihat cukup jelas dengan mata telanjang karena ada partikel-partikel yang terdorong.

Menurut Sugiarto (32), warga yang pertama kali mengetahui terjadi semburan gas, di lokasi tersebut muncul asap berwarna putih dan bau tidak sedap seperti bau belerang. Sugiarto kemudian mencari sumber bau dan menemukan sumbernya berada di bawah tiang listrik.

”Setelah menemukan sumbernya, saya membersihkan semak- semak di sekitarnya. Air di rawa- rawa di sekitar semburan jadi terasa panas,” kata Sugiarto.

Sugiarto mengungkapkan, warga sekitar menjadi resah karena khawatir terjadi musibah semburan lumpur seperti di Sidoarjo.

Meskipun garis batas polisi sudah terpasang di sekitar lokasi, sejumlah warga dan anak-anak masih tetap melintasinya. Kenekatan warga dilatarbelakangi keinginan mereka memantau perkembangan ketinggian semburan gas.

Menurut Ruslaini (57), warga dan tokoh masyarakat Macan Lindungan, pejabat RT dan RW setempat sudah melaporkan hal ini kepada kepolisian, PLN, dan Pertamina. Pada pagi harinya, polisi langsung memasang garis batas larangan melintas, sedangkan petugas PT PLN juga sudah mendatangi dan mengecek instalasi listrik di tiang tersebut.

Korsleting listrik

Petugas PLN bernama Bakri yang melakukan perbaikan mengatakan, ada kabel terkelupas yang menyebabkan korsleting. ”Tadi arus listrik dimatikan sementara. Sekarang sudah dinyalakan lagi,” katanya.

Meski pihak PLN sudah menyatakan bahwa semburan gas tersebut berasal dari korsleting arus listrik di jaringan tiang, Ruslaini dan warga lainnya masih belum percaya.

Menurut Ruslaini, keragu-raguan muncul setelah ada observasi dari warga setempat yang kebetulan bekerja di Perusahaan Gas Negara (PGN).

Selain itu, ada beberapa alasan lainnya yang membuat sejumlah warga Macan Lindungan belum sepenuhnya percaya terhadap pernyataan PLN, di antaranya bau semburan yang menyengat seperti gas amoniak, tidak adanya kebocoran arus listrik jika seandainya terjadi korsleting arus listrik, dan ditemukannya hewan ular-kodok yang mati lemas di sekitar lokasi semburan.

”Melihat hal ini, kami berharap ada kepastian penjelasan mengenai asal usul semburan dari pemerintah dan pihak terkait. Terus terang, banyak warga yang sangat khawatir dengan semburan gas ini karena lokasinya sangat berdekatan dengan deretan rumah warga,” kata dia. (WAD/ONI)



Artikel Terkait:

0 komentar: