WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Senin, Juni 09, 2008

MUNARMAN, Dimata Kami

Oleh : Sri Lestari Kadariah, SH


Sudah satu minggu ini nama Munarman terus menerus disebut dalam surat kabar bahkan menjadi headline pada hampir seluruh harian nasional. Pemberitaan yang ada bukan hanya tentang dirinya tetapi juga keluarganya yang memang bertempat di Palembang. Munarman juga merupakan orang nomor satu yang saat ini paling dicari di Indonesia. Saya juga heran mengapa Munarman bisa sangat melejit terkenal, mengalahkan isu selebritis yang biasanya sangat digemari, bahkan juga mengalahkan isu naiknya harga BBM yang sebenarnya merupakan kondisi fakta yang dirasakan langsung oleh masyarakat kita saat ini.

Ada banyak analisis tentang ini, banyak terdapat kejanggalan-kejanggalan pada saat peristiwa di Monas 1 Juni lalu, polisi yang terkesan membiarkan, orang bersenjata yang diduga provokator yang tidak jelas keberadaannya dan banyak lagi situasi lapangan sehingga sebagian orang mempunyai dugaan bahwa kejadian ini memang telah ada skenario sebelumnya. Ada pula yang mengatakan bahwa ada juga keterlibatan pihak-pihak asing yang memang menginginkan kejadian tragedi di Monas, hal ini dikarenakan Kedubes Amerika yang langsung mengeluarkan statement keras mengutuk kejadian tersebut, mengunjungi para korban. Dan masih banyak lagi hal-hal yang membuat banyak sekali analisis yang berkembang tentang peristiwa tersebut.
Baca selengkapanya


Selain itu pemberitaan nasional maupun lokal sepertinya juga sangat luar biasa. Banyak sekali aksi-aksi kekerasan dan konflik horizontal yang terjadi dimana-mana di negeri ini, tetapi pemberitaan yang ada tidak seperti ini. Memang peristiwa Monas seperti gula yang tak habis manisnya untuk diberitakan. Terlepas itu semua, saya terusik untuk menulis tentang sosok Munarman, tentunya sebuah gambaran yang sedikit berbeda dari yang digambarkan di pers akhir-akhir ini.

Perkenalan saya dengan Munarman diawali ketika saya bergabung dengan kelompok pecinta alam di fakultas hukum Unsri, dalam beberapa kesempatan Munarman menyempatkan diri hadir untuk berkenalan dengan para anggota baru yang merupakan juniornya di organisasi ini. Di organisasi ini Munarman cukup dikenal dan dikagumi oleh junior-juniornya. Munarman dikenal sebagai seorang senior yang memiliki kemampuan mengagumkan lapangan (alam bebas) yang menjadi ciri khas di organisasi-organisasi pecinta alam, tidak hanya itu dia juga masih sering terlibat aktif dalam pendidikan-pendidikan anggota pemula di organisasi ini. Terakhir kali 2 tahun yang lalu, Munarman masih mengajarkan teknik mendaki gunung dan olahraga panjat tebing bagi junior-juniornya ini.

Munarman juga saya kenal melalui diskusi-diskusi di LBH Palembang dan Walhi Sumsel, dua organisasi yang memang banyak melahirkan para aktifis di Palembang. Dalam forum KDLH pertama yang saya ikuti, Munarman adalah salah satu orang yang aktif memfasilitasi proses pertemuan tersebut. Dari forum inilah saya dan banyak kawan-kawan mahasiswa lainnya jatuh cinta pada Walhi. Di LBH Palembang dan Walhi Sumsel Munarman juga merupakan salah satu orang yang sangat aktif melakukan training-training bagi mahasiswa. Tidak dapat dipungkiri banyak kader aktifis Walhi yang lahir bersamanya. Pada saat itu Munarman bertugas sebagai aktifis dan pengacara yang mendampingi petani yang tanah nya dirampas oleh perusahaan maupun pemerintah. Munarman juga salah seorang yang rajin memotivasi kawan-kawan mahasiswa yang merupakan relawan di LBH Palembang dan Walhi Sumsel untuk sering ke desa-desa dan belajar dari masyarakat desa.

Pemberitaan yang ditayangkan seminggu terakhir ini telah mencoba melihat sosok Munarman dari sisi yang berbeda, terkesan seolah-olah Munarman sebagai seorang pelaku tindak kejahatan besar yang sedang diburu. Ya..., bisa dikatakanlah Munarman seolah sama bahayanya dengan Iman Samudra atau mungkin dianggap lebih berbahaya. Padahal insiden Monas sendiri yangmana telah terjadi peristiwa pidana belumlah terbukti Munarman sebagai salah seorang pelaku pidana tersebut. Hmm.....yang pasti para pemburu berita sedang asyik untuk terus menunggu kapan Munarman akan muncul, dan tentuny akan tetap jadi berita hangat yang membuat oplah surat kabar terus meningkat, tayangan berita Tv yang juga hangat dan yang pasti keuntungan yang terus berlipat.

Terlepas dari semua itu dimata saya dan kawan-kawan, Munarman adalah seorang senior, kawan, sahabat, saudara yang telah memberikan inspirasi dan banyak hal posistif untuk jadi panutan. Dan semoga kita terlepas dari konflik horizontal yang berkepanjanga, karena musuh sebenarnya sedang tertawa lepas menyaksikan rakyat kita yang terus menerus mendekap kemiskinan ini.



Artikel Terkait:

0 komentar: