WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Rabu, April 22, 2009

Wahana Lingkungan Hidup Sumatra Selatan Segel Kawasan Hijau

Wahana Lingkungan Hidup Sumatra Selatan melakukan penyegelan dengan menanam sekitar 25 pohon durian di daerah Simpang empat Rajawali Palembang. Aksi tanam pohon ini menarik pengguna jalan.

Ketua Walhi Sumatera Selatan, Anwar Sadat, dalam orasinya mengatakan bahwa aksi penanaman sejumlah pohon durian di lapangan ini merupakan simbol untuk meminta pemerintah daerah mengembalikan lahan kawasan ini sesuai dengan peruntukannya sebagai lahan yang hijau.

“Saat ini kawasan ini sudah berubah menjadi lahan bisnis, kita minta pemerintah kota bisa bijak dalam mengeluarkan perizinan dalam soal lahan,” ujarnya. Kawasan ini sekarang berubah fungsi menjadi tempat parkir ratusan mobil sebuah perusahaan otomotif.

Aksi tanam pohon ini sempat menimbulkan ketegangan pihak Kepolisian yang meminta Walhi Sumatera Selatan meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik kawasan ini.

Seorang pria memakai baju batik dengan handy talkie ditangan mengaku bernama Febi mengatakan bahwa kawasan ini sudah menjadi milik pribadi atas nama PT Maju Motor.
“Ini sudah dibeli dan sertifikatnya sudah ada,” ujarnya. Dia meminta Walhi untuk tidak melakukan aktifitas di lahan mereka.

Walaupun dihalang-halangi, aksi puluhan aktivis lingkungan dan sahabat Walhi terus berlanjut sehingga 25 pohon durian ditanam disela-sela mobil jenis angkutan berat yang diparkir di lahan tersebut.

Menurut Sadat, Walhi merasa kuatir dengan kondisi ruang hijau di Kota Palembang yang semakin lama semakin kecil. Contoh yang paling anyar adalah berubah fungsinya kawasan hijau kambang iwak di depan rumah dinas walikota menjadi pusat jajan dan nongkrong.


“Sekarang tidak terlihat dampaknya namun kedepan akan kelihatan,” ujar Sadat .

Sumber : Tempo online






Artikel Terkait:

0 komentar: