WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Selasa, September 28, 2010

Diduga Dianiaya Ajudan Gubernur, Direktur Walhi Sumsel Lapor ke Polda

Taufik Wijaya - detikNews

Jakarta - Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, Anwar Sadat (31) mendatangi Mapolda Sumatera Selatan (Sumsel) untuk melaporkan penganiayaan yang menimpanya. Penganiayaan tersebut terjadi saat dirinya menggelar aksi demo Hari Agraria di Kantor Gubernur Sumsel di Jl Balap Sepeda, Halaman GOR Palembang.

"Mau melaporkan penganiayaan dalam aksi tadi," ujar Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, Anwar Sadat usai mendatangi Mapolda Sumsel di Jl Jend Sudirman, Palembang, Senin (27/9/2010).

Dugaan penganiayaan terjadi saat Gubernur Sumsel Alex Nurdin menemui para pendemo yang sedang melakukan aksi. Anwar pun berusaha mendekati Alex untuk bersalaman dan menjelaskan aksi yang mereka lakukan.

Namun, tiba-tiba salah seorang ajudan Alex serta anggota Sat Pol PP dan polisi menariknya dan langsung memukul dengan tangan kosong. Akibat kejadian itu, ia menderita luka di bagian kening, dan memar di bagian dada dan perut.

"Saya hanya ingin bersalaman dan menjelaskan kepada Gubernur tentang aksi yang dilakukan hari ini. Namun ajudan dan pengawalnya bertindak arogan dan memukuli saya," ujar terangnya.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel, Robby Kurniawan kepada pers mengatakan, kehadiran gubernur Alex Noerdin ke kawasan GOR usai acara di DPRD Sumsel bermaksud untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait dengan aksi peringatan Hari Agraria. Saat berdialog dengan warga, beberapa pendemo yang berada di atas mobil komando dengan menggunakan pengeras suara berteriak-teriak sehingga menganggu proses dialog dengan warga.

Ada beberapa orang yang berusaha meminta agar penggunakan pengeras suara dihentikan sehingga dialog gubernur dengan warga kondusif. Namun, yang diatas mobil tidak mau menyerahkan mikrofonnya sehingga terjadi rebutan mikrofon. Saat itulah, Anwar Sadat dan kelompoknya yang berada di belakang menerobos ke depan dan berteriak dengan megaphone yang ditangannya agar massa tidak terprovokasi.

"Ada aksi dorong, dan Pak Gubernur langsung ditarik dan meningalkan massa," jelas Robby, yang mengaku saat kejadian ia berada di lokasi.

Mengenai cidera yang dialami Anwar, Robby mengaku tidak mengetahui pasti. "Saya dengar Anwar Sadat cidera, tapi saya tidak tahu pasti karena kita dan pengawal pribadi Pak Gubernur langsung meninggalkan lokasi," jelas Robi.
(tw/her)






Artikel Terkait:

0 komentar: