WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Kamis, Oktober 28, 2010

Gubernur sumsel Meminta maaf ke WALHI atas Penghinaan yang dilakukannya

Alex Noerdin Minta Maaf ke Walhi

Sriwijaya Post - Rabu, 27 Oktober 2010 19:07 WIB
PALEMBANG - Gubernur Sumsel Alex Noerdin, meminta maaf kepada pengurus dan organisasi Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Sumsel.
“Kalau saya salah, saya minta maaf. Begitu pula kalau ada yang salah. Saya maafkan,” katanya, Rabu (27/10) siang, seusai mengikuti acara HU Sriwijaya Post di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang.
Permintaan maaf itu disampaikan menjawab pertanyaan wartawan tentang surat somasi (peringatan) yang dikirimkan berkaitan dengan kasus pemukulan terhadap Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, Anwar Saddat akhir September lalu.
Ketika itu Alex Noerdin berdialog dengan pengunjukrasa dalam rangka hari peringatan Hari Petani dan terjadi insiden pemukulan terhadap Anwar Saddat. Walhi menuntut tanggung jawab Alex Noerdin selaku gubernur telah melaporkan kejadian ini ke polisi.
Sementara itu, dalam waktu yang hampir bersamaan, Direktur Eksekutif Nasional Berry Nahdian Furqon telah melaporkan Gubernur Sumsel ke Mabes Polri, dengan tuduhan pencemaran nama baik. Laporan ke Bareskrim Mabes Polri itu tercatat dalam nomor registrasi No LP/683/2010/ Bareskrim tanggal 27 Oktober 2010.
“Sebelumnya, tanggal 19 Oktober, kita telah mengirim somasi ke gubernur. Setelah tiga hari tidak ada tanggapan, kita melapor lagi dan meminta Polri menindak-lanjuti laporan korban ke Polda Sumsel,” kata Syamsul Bahrie Radjam, tim advokasi Walhi.
Sutrisman Dinah
http://www.sripoku.com/view/50565/alex_noerdin_minta_maaf_ke_walhi
--------------------------------------------------------------------------------------------

Alex Noerdin Minta Maaf Kepada Walhi

Palembang – Terkait somasi dari Walhi yang ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan atas tindak kekerasan terhadap Direktur Eksekutif Walhi, Gubernur Sumatera Selatan meminta maaf atas kejadian tersebut dan pihaknya juga mengajak untuk saling memaafkan.
Demikian diungkapkan Gubernur Sumatera Selatan, H. Alex Noerdin usai membuka seminar dalam rangka HUT Harian Umum Sriwijaya Post di Ballroom Hotel Aryaduta, Rabu (27/10) tadi. Alex Noerdin menyesalkan atas peristiwa tersebut dan dirinya mengaku, kejadian tersebut sangat spontan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meminta maaf dan memaafkan atas semua kesalahan yang pernah ada. Alex Noerdin juga mengajak kepada semua pihak, untuk bersama-sama membangun Sumatera Selatan agar bisa lebih baik lagi.
“Mari kita bersama-sama membangun daerah agar bisa lebih baik lagi”, kata Alex.
Alex Noerdin menambahkan, pihaknya membuka pintu diskusi seluas-luasnya kepada semua pihak yang bertujuan untuk membangun Sumatera Selatan. (Anjang/ Trijaya)

http://www.trijayafmplg.net/berita/2010/10/alex-noerdin-minta-maaf-kepada-walhi/

--------------------------------------------------------
Gubernur Sumsel Minta Maaf Atas Insiden WALHI
Rabu, 27 Oktober 2010 15:53


Palembang, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin akhirnya meminta maaf atas insiden kericuhan peringatan Hari Agraria Dan Hari Tani Nasional di Palembang beberapa waktu lalu yang berujung pada pemukulan Direktur Eksekutif WALHI Sumsel Anwar Sadat. Permintaan maaf ini disampaikan orang nomor satu di Sumsel ini ketika dimintai komentarnya terhadap langkah WALHI yang melayangkan somasi kepada Gubernur yang merasa tidak terima atas aksi pemukulan
direktur eksekutif WALHI Sumsel oleh oknum yang diduga sebagai ajudan gubernur.

Alex mengatakan, dirinya menghargai WALHI yang telah sejak lama menjaga kelestarian lingkungan Sumatera Selatan. Selanjutnya Alex juga menyesalkan kejadian ricuhnya aksi demo WALHI yang berujung pada insiden kekerasan yang dinilai terjadi secara spontan tanpa unsur kesengajaan.

Menanggapi perbedaan pendapat yang terjadi antara Pemprov dan WALHI, Gubernur menyatakan siap untuk melakukan diskusi secara terbuka kapan saja. Begitu juga dengan semua pihak lain Alex menghimbau agar bersatu bersama pemerintah menjadi mitra secara positif dalam membangun Sumatera Selatan. (Rian Apridhani/WD)

http://www.pro3rri.com/index.php?option=com_content&view=article&id=13866:gubernur-sumsel-minta-maaf-atas-insiden-walhi&catid=42:nasional&Itemid=109

--------------------------------------------------------------------------------------


Gubernur Minta Maaf PDF Print
Wednesday, 27 October 2010
PALEMBANG(SINDO) – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin akhirnya menanggapi somasi yang disampaikan kelompok Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel belum lama ini.


Alex atas nama Pemprov Sumsel menya-takan permintaan maaf terhadap kesalahpahaman yang terjadi. Alex mengaku peristiwa pada 27 September lalu tidak disengaja. Menurut dia, peristiwa itu terjadi spontan. ”Saya baru baca (surat somasi) dan sudah ditanggapi Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Sumsel. Kita sangat sesalkan kejadian seperti itu, yang tidak dikehendaki semua pihak. Saya menghargai Walhi yang menjaga kelestarian lingkungan hidup,” ujar Alex di Hotel Aryaduta, Palembang,kemarin. Alex menambahkan, selama ini Pemprov Sumsel selalu membuka diri kepada semua pihak. Dia juga mengajak semua pihak, termasuk Walhi, bersama-sama membangun Sumsel.

”Saya juga siap dan terbuka kapan pun untuk berdiskusi dengan Walhi. Kita cari waktu tepat, suasana yang enak, untuk berdiskusi, menukar informasi,”tandasnya. Syamsul Bahri Radjam, salah seorang anggota Tim Advokasi Walhi Sumsel, mengaku belum mengetahui adanya permintaan maaf gubernur tersebut. Namun, jika memang disampaikan, permintaan tersebut telah lewat waktu yang mereka tentukan. “Sebenarnya bukan persoalan minta maaf,karena sejauh ini kami belum dapat info menyangkut permintaan maaf Gubernur. Batas waktu 3 x 24 jam yang kita tentukan sudah lewat dua hari,”ujarnya. Karena telah lewat batas waktu, pihaknya telah melaporkan peristiwa tersebut ke Mabes Polri.

Laporan tersebut disampaikan langsung korban pemukulan, Anwar Sadat, didampingi tim advokasi Walhi, di antaranya Nazori Doak Ahmad, Syamsul Bahri Radjam, Munarman,dan Khairul-syah. “Somasi dilakukan oleh Walhi pusat sehingga sudah masuk ranah nasional.Tim melaporkannya ke Mabes Polri hari ini (kemarin),” bebernya. Manajer Regional Sumatera- Jawa Walhi Mukri Priatna juga menyatakan,pihaknya belum mengetahui soal permintaan maaf Gubernur. Namun, pihaknya tetap berpedoman pada proses hukum yang sedang berjalan.

”Pada prinsipnya kita sudah berikan somasi, namun tak ada respons 3 x 24 jam dan lebih dua hari.Kami anggap, tindakan yang dilakukan terhadap Direktur Walhi Sumsel merupakan unsur kesengajaan,”ucapnya. (ade satia pratama/ retno palupi)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/360244/



Artikel Terkait:

0 komentar: