WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Kamis, September 29, 2011

Gubernur Sumsel Tak Pantas Dapat Penghargaan Bidang Energi

Ilustrasi 
JAKARTA- Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin meraih penghargaan dibidang Pertambangan dan Energi yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri ESDM nomor 2230 K tahun 2001 berupa Anugerah Prabawa.

Penyerahan penghargaan oleh Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh itu berlangsung ditengah-tengah peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke 66-di Museum Gawitra Migas-Museum Listrik Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu (28/09/2011). 

Hadir dalam kesempatan itu Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, mantan Menteri Pertambangan Subroto dan tokoh pertambangan lainya serta para pemangku kepentingan dibidang Pertambangan dan Energi. 

Namun, penyerahan penghargaan ini dikritik Kepala Divisi Pengembagan Organisasi dan Pengorganisasia Walhi Sumsel, Hadi Sujatmiko. Menurut Hadi, seharusnya Gubernur Sumsel malu dan menolak penghargaan tersebut karena Sumsel belum pantas untuk mendapatkan penghargaan bidang Pertambangan dan Energi. "Potensi energi yang berlimpah di Sumsel belum sepenuhnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat karena hampir 90 persen sumber daya energi tersebut di ekspor keluar negeri," kata Hadi, Rabu (28/09/2011) malam kepada Okezone. 

Hadi menambahkan, penghargaan yang diterima tersebut sangat ironi dengan keadaan yang sebenarnya terjadi di wilayah Sumsel. Provinsi yang menyatakan diri sebagai Lumbung Energi Nasional ini belum bisa menyalurkan secara merata kebutuhan listrik kepada warganya. "Ada sekitar 600 desa di Sumsel yang belum bisa menikmati listrik. Selain itu, jika pun dialiri listrik tidak dapat dinikmati maksimal karena masih seringnya pemadaman bergilir alias byar pet," pungkasnya. 

Sumber:Okezone.com



Artikel Terkait:

0 komentar: