WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Rabu, Oktober 05, 2011

Bukan Hanya Kabut Asap, Banjir juga Ancam SEA Games XXVI

Palembang - Pemerintah boleh yakin kabut asap tidak akan mengganggu penyelenggaraan SEA Games XXVI di Palembang. Tapi ancaman bukan itu saja. Bencana banjir juga akan mengancam penyelenggaraan SEA Games XXVI, seandainya musim hujan dialami Palembang pada bulan Oktober atau November ini.

Sebab setiap tahun, di kala musim penghujan, kawasan Jakabaring, menjadi daerah yang menjadi langganan banjir.

"Ada atau tidak adanya penyelenggaraan SEA Games XXVI, itu merupakan kondisi alam di Palembang, khususnya di Jakabaring, setiap tahunnya. Itu dua bencana tahunan di Palembang. Kalau musim kemarau muncul ancaman kabut asap, di musim penghujan akan muncul ancaman banjir,"
kata Direktur Walhi Sumsel Anwar Sadat, dalam perbincangan dengan detikcom belum lama ini.

Menurut Sadat, banjir yang terjadi di Jakabaring bukan hanya disebabkan kapasitas hujan yang turun ke kawasan tersebut tidak tertampung lantaran daerah resapannya atau rawa-rawa telah tertimbun, juga adanya luapan air dari Sungai Ogan.

"Luapan Sungai Ogan selalu terjadi, sebab air yang berasal dari huluan sangat deras sebab sudah banyak hutan yang habis sebagai penyanggahnya," kata Sadat.

Menurut Sadat, antisipasi dua ancaman tersebut, bukan hanya dilakukan sesaat atau terisolasi di Jakabaring saja. "Kalau bencana kabut asap, tentu saja terkait dengan soal pembakaran hutan yang ada di Sumatera Selatan. Pemerintah Sumatera Selatan harus mencegah kebakaran hutan, baik yang dilakukan masyarakat maupun industri perkebunan," kata Sadat.

Sementara ancaman banjir, kata Sadat, merupakan persoalan yang kompleks. "Bukan hanya soal saluran air, seperti sungai, kanal, dan parit, tapi juga terkait dengan penimbunan kawasan resapan air atau rawa-rawa, serta banyak hutan yang gundul di kawasan huluan Sumatera Selatan,” katanya.

Satu fakta baru, selama membangun sejumlah venue SEA Games XXVI dan Wisma Atlet di Jakabaring Sport City, berlangsung juga penimbunan daerah rendah atau rawa-rawa yang sebelumnya menjadi daerah resapan air.

Jadi, tampaknya pemerintah bukan hanya mengatasi persoalan kabut asap, juga ancaman banjir di Jakabaring jika musim penghujan melanda Palembang.

Sumber :www.detiknews.com



Artikel Terkait:

0 komentar: