WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Senin, Oktober 03, 2011

PEMBAKARAN LAHAN Puluhan Hektar Dibakar untuk Perumahan

PALEMBANG, - Selama dua bulan terakhir, puluhan hektar lahan yang merupakan rawa-rawa kering di kawasan Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, terbakar. Kebakaran tersebut diduga sengaja dilakukan untuk berbagai kepentingan, di antaranya untuk kompleks perumahan.Menurut penelusuran Wahana Lingkungan Hidup  Indonesia  (Walhi)- Sumatera Selatan, kebakaran lahan dalam skala besar banyak terjadi di lahan-lahan sektor usaha, baik lahan calon kompleks perumahan, perkebunan, maupun hutan tanaman industri (HTI).

”Menurut peta kami, kebakaran lahan setidaknya terjadi di 20 perusahaan perkebunan dan 10 perusahaan HTI. Kebakaran di lahan pertanian masyarakat justru tak sebanyak kebakaran lahan di sektor usaha,” kata Kepala Divisi Pengembangan Sumber Daya Organisasi Walhi Sumsel Hadi Jatmiko, Selasa (27/9).Namun, sejauh ini belum ada sanksi untuk mencegahnya. Padahal, pemberian sanksi tegas diperlukan untuk mencegah pembakaran lahan.

Menurut Hadi, kebakaran lahan tidak dapat diselesaikan hanya dengan langkah pemadaman. Sektor swasta yang terbukti membakar lahan perlu ditindak secara hukum atau dicabut izin usahanya untuk mencegah terulangnya kembali pembakaran.Hingga Selasa, sejumlah titik kebakaran lahan masih terlihat di kawasan Jakabaring. Di beberapa lahan bekas terbakar tersebut terlihat sejumlah tanda pengembang perumahan maupun pengumuman penjualan kapling perumahan.

Warga Tegal Binangun, Jaka- baring, Sugianto (65), mengatakan, kebakaran lahan di kawasan itu banyak terjadi dalam dua bulan terakhir. Diduga kebakaran dilakukan dengan sengaja. ”Pembakaran biasanya dilakukan malam hari. Jadi kami tidak jelas siapa yang melakukan,” ujarnya.Asap dari pembakaran itu sangat mengganggu karena membuat mata perih dan sesak napas. Warga juga ketakutan kebakaran akan merambat ke rumah mereka.

Di Pontianak, Kalimantan Barat, dan sekitarnya, kabut asap muncul lagi, terutama pada malam hingga pagi hari. Kabut asap dari pembakaran lahan pertanian dikeluhkan masyarakat.Asap membuat warga membatalkan acara di malam hari. ”Sekarang agak malas keluar malam karena kabutnya mulai turun lagi, bikin sesak napas,” kata Restu, warga Pontianak Timur. (IRE/AHA)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/2011/09/28/03274586/.puluhan.hektar.dibakar.untuk.perumahan



Artikel Terkait:

0 komentar: