WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Jumat, Mei 25, 2012

Warga Duduki Lahan PTPN VII


NDERALAYA– Konflik antara warga dengan PTPN VII semakin memanas. Kemarin ratusan warga Desa Sribandung, Kabupaten Ogan Ilir (OI) menduduki lahan perusahaan tersebut.

Menurut staf Humas PTPN VII Hasanudin, ratusan buruh yang sudah meninggalkan perusahaan sebanyak 130 orang jumlah tersebut dari 32 kepala keluarga (KK). ”Karena ratusan warga sudah menduduki lahan, sehingga buruh kita merasa ketakutan, sekarang mereka yang tinggal di Kamp rayon III sudah meninggalkan kamp untuk mencari tempat yang aman,”ujar Hasanudin.

Saat ini warga sudah mendirikan tenda di lahan yang berjarak sekitar 100 meter dari Kamp Rayon III Desa Sribandung.” Kita berharap masyarakat tidak berbuat anarkistis dengan menyakiti para buruh kita, mereka tidak tahu apa-apa selama ini hanya sebagai buruh saja, para buruh itu mayoritas berasal dari pulau Jawa,”ungkapnya.

Informasi yang dihimpun SINDOkemarin,bahwa ratusan warga tersebut sudah menutup semua akses masuk ke lahan dan pabrik gula Cinta Manis, aksi ini sudah dilakukan sejak Senin (21/05) hingga sekarang. Selain itu pihak PTPN sendiri, juga mulai mengungsikan kendaraan seperti truk pengangkut tebu, alat berat untuk mencengkeram tumpukan tebu dan semua jenis mobil truk ke arah Kecamatan Rantau Alai.

Semantara aparat Kepolisian dari Brimob dan TNI masih melakukan penjagaan di lokasi untuk mencegah agar masyarakat tidak berbuat anarkistis. Ratusan warga juga sudah mulai memasang patok di lahan 3.000 hektare yang diklaim milik nenek moyang mereka di kawasan Rayon III dan sekitarnya. Selain itu, warga juga telah mencabut seluruh portal di jalan perlintasan yang menuju Pabrik Gula Cinta Manis.

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Sribandung Abdul Kori mengatakan, aksi pematokan lahan itu sudah mendapat izin pihak PTPN VII Cinta Manis sambil menunggu keputusan rapat berikutnya yang direncanakan, Kamis (31/5) mendatang.“Warga berani mematok lahan itu karena sudah diketahui pihak PTPN VII Cinta Manis, usai pertemuan warga dengan pihak perusahaan 2 hari lalu,”ujar Kori.

Menurut Kori, sebagian besar lahan yang telah dipatok itu masih ditanami tebu PTPN VII.Oleh sebab itu,warga mendesak kepada pihak perusahaan agar segera memanen tebu yang siap digiling tersebut. “Seyogyanya mulai kemarin, pihak perusahaan sudah memanen tebu yang ada di Rayon III tersebut. Namun hingga sore kemarin belum terlihat. Ini sudah komitmen bersama, warga siap buka portal dan pihak PTPN VII segera memanen,”kata Kori.

Sementara itu kondisi di Posko Rayon III di Desa Sribandung, ratusan warga mulai mendaftarkan diri untuk mendapatkan lahan tersebut. Namun mereka belum ditentukan banyaknya lahan yang bakal diterima, tapi hanya sebatas mendata jumlah kepala keluarga (KK) di setiap rumahnya.

Koordinator Gabungan Petani Sribandung Bersatu, Abdul Muis mengatakan, bila yang melakukan pematokan lahan itu bukan hanya warganya, namun banyak pula warga desa tetangganya yang ikut mamatok lahan mereka. Seperti Desa Tanjung Atap,Betung,Ketiau, Rengas dan lainnya.“Permasalahannya memang sama, sebab dulunya bukan saja lahan Desa Sribandung yang diambil paksa, tapi juga lahan warga desa-desa tersebut,”kata Abdul Muis.

Kapolres OI AKBP Deni Darmapala, mengatakan saat ini personelnya terus melakukan penjagaan di lokasi untuk mencegah jangan sampai terjadi aksi anarkistis

Sumber : seputar Indonesia



Artikel Terkait:

0 komentar: