WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Minggu, Juli 29, 2012

Kemelut Cinta Manis Satu Tewas Belasan Luka Tembak

Puncak dari kemelut sengketa lahan yang terjadi antara warga dan manajemen Pabrik Gula Cinta Manis Milik Perkebunan Nusantara VII di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, menyebabkan satu warga tewas dan belasan warga mengalami luka tembak. Satu warga meninggal, Angga 12 tahun , berasal dari Desa Limbang Jaya, Tanjung Laut Kabupaten Ogan Ilir.
Menurut Kepala Divisi Pengembangan Pengorganisasian Rakyat Walhi Sumsel Hadi Jatmiko, bentrok tersebut terjadi mulai Jum'at (27/7) karena aparat memasuki pemukiman warga dan menggeledah rumah warga dengan alasan mencari pupuk yang hilang di PTPN VII Cinta Manis Bentrok tersebut sampai sekarang masih terjadi.
Seorang anak laki laki berusia 12 tahun tewas. Sedangkan Rusman bin Alimin tertembak di bagian kepala dan dalam kondisi kritis menuju rumah sakit di Palembang,
Kabid Humas Polda Sumsel AKBP. R. Jharot Pandakova menjelaskan, bentrok terjadi Jumat sekitar pukul 16.00 WIB di lahan Rayon Tiga Cinta Manis. "Tim penyidik dari satuan Brimob dihadang beberapa warga, mereka olah TKP perihal hilangnya 127 ton pupuk milik PTPN VII Cinta Manis. Saat ini kami masih menyelidiki kejadian tersebut, tim kami sedang meluncur ke TKP," katanya.
Informasi yang dihimpun dari tempat kejadian Jumat siang menyebutkan, ratusan aparat Brimob Polda Sumsel mendatangi dan melakukan sweeping di 3 desa yaitu Desa Betung, Sri Tanjung, dan Sri Kembang dan menangkap sedikitnya 2 orang petani dari desa Sri Tanjung.
Pukul 16.00 Wib ratusan Brimob kembali mendatangi Desa Limbang Jaya. Warga yang melihat brimob memasuki desa mereka, akhirnya secara beramai ramai mendatangi pasukan tersebut dengan maksud menanyakan kepentingan Brimob memasuki desa mereka.
Namun melihat banyaknya warga mendatangi mereka, pasukan yang menggunakan senjata lengkap tersebut langsung mengeluarkan tembakan ke arah warga. Bentrok antara Brimob dengan warga pun tak dapat di hindari.
Karena tembakan secara membabi yang dilakukan oleh aparat brimob tersebut, seorang anak berumur 12 tahun kelas 1 SMP bernama Angga bin Darmawan tewas tertembak di kepalanya. Saat itu, Angga baru keluar dari tempat permainan Play Station karena mendengar keramaian.
Warga yang alami luka tembak dan kritis sedikitnya 5 orang, satu orang bernama Rusman bin alimin (kritis). Semua korban saat ini sedang berada di Puskesmas Desa Tanjung Batu dan informasinya akan dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara Palembang. Lima yang kritis dan kebanyakan perempuan salah satunya jesika cucu dari anggota DPRD Ogan Ilir.
Kabar kembali jatuh korban di PTPN 7 yang menewaskan warga setempat, mendapat reaksi keras Wakil Ketua DPRD Sumsel, MA Gantada. Menurutnya, peristiwa tersebut tidak selayaknya terjadi.
"Saya sangat menyayangkan peristiwa bentrok yang kabarnya menelan korban jiwa yang berasal dari masyarakat setempat. Seharusnya pihak kepolisian tidak memperlihatkan kearoganannya dengan melakukan tindak kekerasan pada rakyat. Itu sebabnya saya minta Kapolda segera menarik mundur pasukannya," kata kata Ganta dihubungi Jum'at malam (27/7).
Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) OKI OI tersebut mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan berbagai mediasi dengan pihak terkait. Seharusnya tindakan preventif yang dilakukan pihak kepolisian. Namun, yang terjadi malah metode kekerasan.

sumber : Jurnas.com



Artikel Terkait:

0 komentar: