WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Jumat, Juli 20, 2012

Kerusuhan, Warga Ogan Ilir Masih Bersiaga


TEMPO.CO, Palembang - Kondisi keamanan di areal perkebunan tebu milik PTPN VII di Desa Cinta Manis, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, belum kondusif. Aparat keamanan dan warga setempat masih bersiaga untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

Pendamping warga dari Walhi Sumatera Selatan, Hadi Jatmiko, mengatakan saat ini warga dan pendamping sedang mendata warga yang kemungkinan hilang dan mengalami luka-luka.

Menurut Hadi, pihaknya sedang berusaha memulihkan kesehatan puluhan warga yang mengalami luka lebam dan luka bakar. Tidak sedikit pula warga yang mengalami kehilangan uang dalam peristiwa bentrokan antara warga dan aparat kepolisian tersebut. “Kami masih berkonsentrasi memulihkan warga yang luka-luka serta mendata warga yang kemungkinan masih hilang,” kata Hadi, Kamis, 19 Juli 2012.

Ihwal pembakaran di sekitar areal milik PTPN VII, Hadi menuding pembakaran dilakukan oleh provokator yang disewa oleh perusahaan. “Konflik sengaja dibuat oleh perusahaan untuk mengalihkan isu sengketa agraria antara warga dan PTPN,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, Ajun Komisaris Besar R. Djarot Padakova, memastikan pihaknya telah bekerja secara profesional dalam menangani konflik di PTPN VII Cinta Manis.

Untuk menjaga keamanan warga dan aset perusahaan hingga kini personel polisi masih bersiaga di sejumlah titik rawan konflik. Sedangkan untuk mencari pelaku pembakaran dan pelaku kekerasan saat unjuk rasa berlangsung, Polda Sumatera Selatan akan meminta keterangan langsung dari warga dan pendamping.

Djarot membantah ada warga yang ditangkap. Kalaupun ada yang dipanggil, itu bisa saja sebagai saksi. Sebab aparat kepolisian mengumpulkan keterangan dari masyarakat, apa yang menjadi tuntutan warga.

Menurut Djarot, pihaknya ingin segera menyelesaikan kasus tersebut hingga tuntas. “Mari masyarakat tunjukkan bukti keabsahan kepemilikan apa yang menjadi tuntutannya. Itu merupakan cara kami membuat terang setiap persoalan,” ucapnya.

Kemarin kobaran api melahap bangunan perumahan karyawan PTPN VII Cinta Manis di Rayon III Desa Seribandung, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir. Sedikitnya tiga blok atau enam rumah hangus terbakar tidak tersisa. Namun belum jelas siapa yang melakukan pembakaran.

Bentrok berdarah tersebut juga mengakibatkan seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Selatan, Rusdi Tahar, dari daerah pemilihan Ogan Ilir ikut menjadi korban luka. Rusdi mengaku dipukuli oleh petugas kepolisian dalam insiden tersebut.

Aksi bentrok dan pembakaran mes milik PTPN VII merupakan buntut dari sengketa agraria yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun silam. Warga mengaku lahan mereka dicaplok oleh PTPN VII tanpa prosedur yang jelas.

Akibat aksi tersebut, ativitas perusahaan, baik di perkebunan maupun di pabrik tebu, menjadi terhenti.



Artikel Terkait:

0 komentar: