WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Rabu, Agustus 01, 2012

Presiden Sesali Tertembaknya Angga di Ogan Ilir

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyesali tertembaknya Angga bin Dharmawan (12) pada bentrok antara warga Desa Limbung Jaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan dengan Brimob Sumsel. Bocah tersebut akhirnya meregang nyawa di lokasi kejadian.
"Ini patut disesali. Bagaimana pun, kita tidak menginginkan jatuhnya korban. Ini harus diselidiki. Siapa pun yang bertanggung jawab, akan dimintai pertanggungjawabannya," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (30/7/2012).
Bentrokan ini terjadi dua hari setelah Presiden menginstruksikan Kejaksaan Agung dan Badan Pertanahan Nasional menuntaskan konflik lahan yang terjadi di Indonesia. Instruksi ini disampaikan Presiden ketika menggelar rapat di Kejaksaan Agung pada Rabu (25/7/2012) silam.
Terkait bentrok yang terjadi kesekian kalinya ini, Presiden kembali menginstruksikan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, beserta jajarannya untuk menyelesaikannya. Menko Polhukam Djoko Suyanto dan jajarannya diminta segera mencari solusi terbaik terkait konflik lahan tersebut.
"Tentu ada imbauan agar masyarakat juga bisa menahan diri karena aksi-aksi kekerasan, apa pun bentuknya, sebaiknya tidak terjadi dan harus dihindari," kata Julian.
Selain itu, Kepala Negara juga meminta para pemimpin daerah, mulai lurah, camat, wali kota, gubernur, kepolisian daerah, serta para tokoh agama dapat mengayomi masyarakatnya.
Diberitakan sebelumnya, bentrokan ini merupakan buntut dari konflik panjang yang terjadi di kawasan itu antara masyarakat sekitar dan PTPN VII Cinta Manis. Saat itu, 120 anggota pasukan Brimob memasuki Desa Limbang Jaya guna menyisir dan mencari pelaku pencurian 127 ton pupuk milik pabrik Gula Cinta Manis yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII.
Sebelum sampai di Desa Limbang Jaya, aparat keamanan telah menyisir empat desa lainnya dan menangkap lima warga di keempat desa itu. Aparat keamanan baru memasuki Desa Limbang Jaya Jumat sore, dengan iring-iringan truk. Melihat iring-iringan truk aparat keamanan itu, warga rama-ramai menghadang.
Pejabat Sementara Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Djarod Padakova menjelaskan, pasukan polisi menembak karena membela diri dari serangan warga. Seusai bentrokan, Angga ditemukan tewas denga luka di kepala.

Sumber : Kompas



Artikel Terkait:

0 komentar: