WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Selasa, November 20, 2012

Banjir di Sumsel akibat Akumulasi Krisis Lingkungan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatra Selatan (Walhi Sumsel) menilai banjir yang melanda Kota Palembang serta Sumsel lima tahun terahir merupakan akumulasi krisis lingkungan.

Krisis lingkungan tersebut, karena telah berkurangnya penyangga air yang berada di sembilan anak Sungai Musi. Hal tersebut disebabkan oleh tindakan alih fungsi lahan serapan yang berada di hulu sungai.

Kepala Devisi Pengorganisasian Walhi Sumsel Hadi Jatmiko, saat ini kiriman air dari seluruh anak sungai musi yang berada di Kota Palembang serta Sumsel belum masuk ke Sungai Musi.

"Jika air dari anak sungai sudah sampai ke Sungai Musi, tak terlekan lagi Palembang terancam karam ditambah lagi dengan musim pasang pada akhir tahun," jelasnya.

Ia menjelaskan, saat ini curah hujan di Sumsel masih dalam tahap hujan sedang. " Hujan sedang di perkirakan akan berlangsung hingga Maret 2013," imbuhnya.

Hadi mencontohkan, lebih dari seratus anak sungai musi berada di Palembang. Sementara drainase yang berada di kawasan barat Palembang akan bermuara ke kawasan Sungai Bendung yang berada di Sekip Raya.

" Mangkanya sangat penting pemerintah melakukan revitalisasi terhadap sungai Bendung mengingat anak sungai yang ada di Palembang sekarang telah berkurang menjadi 60 buah", tegasnya.

Sementara itu Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sumsel Najib menjelaskan, banjir yang melanda Sumsel lebih dikarenakan letak geografis Sumsel yang sebagian besar merupakan dataran rendah dengan curah hujan lebih tinggi.

Sumber : Media Indonesia 



Artikel Terkait:

0 komentar: