WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Jumat, September 27, 2013

Perjuangkan Hak-hak Tanah Petani

PALEMBANG - Dalam acara dialog agraria bersama ratusan petani dari Kabupaten Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Banyuasin dalam rangka hari Tani Nasional, Kamis (26/9), Sekjen Serikat Petani Sriwijaya Anwar Sadat mengajak para petani untuk bersatu dan berjuang dalam pergerakan mempertahankan hak-hak atas lahan petani yang terus menerus dirampas pemerintah untuk kepentingan investor.
Hal ini disampaikan Anwar Sadat saat peresmian deklarasi Serikat Petani Sriwijaya (SPS) di Auditorium RRI Palembang.
Menurut aktifis lingkungan ini dibentuknya SPS Ini bukan untuk sekedar organisasi sosial, namun bertujuan untuk menjadikan masyarakat tani menjadi masyarakat yang diperhatikan baik keadilan, kesejahteraan dan kemakmurannya.
"Bersama SPS dalam momentum hari tani nasional kita akan bersama-sama memperjuangkan keadilan agraria untuk mewujudkan kehidupan sosial, ekonomi, dan kebudayaan rakyat tani yg maju, terdidik berdaulat dan bermartabat," tambahnya.
Ditegaskannya pemerintah harus benar-benar menjalankan amanat konstitusi seperti tertuang di Undang undang pokok agraria, apabila terjadi pnyimpngan kebijakan negara, disaat itulah SPS akan bergerak, memperjuangkan hak-hak petani.
Sementara itu Sudarto dari Serikat Hijau Indonesia dengan tegas mengatakan kalau pemerintah sudah merampas tanah-tanah petani untuk diberikan kepada para investor tanpa memikirkan kehidupan petani.
Perwakilan Walhi Nasional Mukri Triatna menjelaskan pada tahun 2012 kita sudah mendorong. Untuk dibentuknya pansus untuk penyelesaian sengketa khusus konfllik agraria, karena tidak terkejar, jadi dibentuklah komisi penyelesaiaan sengketa agraria, ini salah satu bentuk solusi secara komprehensif untuk membantu menyelesaikan konflik agraria.
Salah seorang petani dari Air Sugihan OKI Suparman (60) mengaku datang bersama puluhan rekannya sejak pukul 7 malam sampai ke Palembang subuh. "Kita menghadiri deklarasi ini sebagai bentuk solidaritas petani agar dapat diperhatikan pemerintah akan hak-hak petani yang digusur," ujarnya



Artikel Terkait:

0 komentar: