WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Senin, Desember 30, 2013

PDLH Walhi Sumsel tetapkan Hadi jatmiko Menjadi Direktur


Hadi Jatmiko Direktur Walhi Sumsel 2013 - 2017 saat memaparkan Visi Misi di depan Anggota Forum Walhi Sumsel
Pertemuan Daerah Lingkungan Hidup (PDLH) Walhi Sumsel merupakan Forum tertinggi Organisasi Lingkungan Hidup di Sumatera selatan yang diadakan setiap 4 tahun sekali, agenda dalam pertemuan ini adalah melakukan review visi – misi dan Program program organisasi serta memilih Pimpinan tertinggi Organisasi Walhi di sumatera selatan untuk periode 4 tahun kedepan.
Pertemuan tertinggi organisasi yang merupakan anggota jaringan Organisasi Lingkungan Hidup Internasional Friend Of The Earth (FOE) Internasional ini, diadakan di Hotel Grand Duta pada 23 – 24 Desember 2013 bertema Bersih Bersih Parlemen dari perusak Lingkungan Hidup, tema ini diangkat dari melihat kondisi Sumatera selatan saat ini, dimana Hampir seluruh legislatif yang terpilih  tidak ada sedikit pun yang peduli terhadap nasib rakyat dan lingkungan hidup yang merupakan Hak Asasi manusia dan Hak Konstitusi rakyat. Pertemuan ini dihadiri oleh 21 organisasi anggota forum Walhi Sumatra selatan,Alumni Walhi Sumsel dan perwakilan Eksekutif nasional Ahmad.sh serta dewan nasional Walhi DD. Shineba.
Setelah melakukan mereview kerja kerja organisasi pada hari Pertama dan dilanjutkan dengan menetapkan Visi misi Walhi sumsel kedepan secara pleno oleh seluruh peserta pada hari kedua, maka berdasarkan musyawarah Mufakat, Forum Anggota Walhi Sumsel menetapkan Hadi Jatmiko yang sebelumnya merupakan kepada divisi Pengembangan dan pengorganisasian rakyat menjadi Direktur Walhi sumsel mengantikan Direktur Walhi sumsel sebelumnya Anwar sadat, yang telah memimpin Walhi sumsel sejak 2009 – 2013. Selain itu forum juga menetapkan 3 Orang yaitu Vebri Al lintani, Ekawati dan Muhaimin sebagai Dewan Daerah Walhi Sumsel.
Dalam kesempatan pemaparan Visi – misi Walhi Sumsel di depan seluruh Peserta, Adi panggilan akrab Hadi Jatmiko menjelaskan visi kedepan adalah Memperkuat Walhi sumsel menjadi rumah bagi Gerakan rakyat dalam menyelamatkan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam di Sumatera selatan. Adapun cara untuk mencapai hal itu menurutnya dengan melakukan Pendidikan, Konsolidasi, dan memperluas gerakan dan organisasi rakyat yang telah dibentuk dan dibangun oleh Walhi Sumsel sebelumnya.
“Tantangan Walhi kedepan akan lebih berat karena laju kerusakan lingkungan hidup semakin deras seiring dengan dibukanya kran investasi yang sebesar besarnya oleh Pemerintah propinsi sumsel dan pusat tanpa memperhatikan daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup” Kata Adi
Disisi lain semakin tingginya investasi disumsel pada kurun waktu 4 tahun belakang, telah membuat ketimpangan penguasaaan lahan, dari 8,7 Juta Hektar luas sumsel hanya 1 juta hektar yang bebas dari penguasaan dan diperuntukan untuk 7 juta jiwa penduduk. Ini akan berdampak munculnya konflik konflik sumber daya alam dan agrarian.
Hal ini juga disebabkan tidaknya adanya kemauan dari para eksekutif dan legislative periode saat ini untuk menyelesaikan konflik konflik yang sudah laten, dimana sampai saat ini tidak ada satupun produk peraturan daerah yang melindungi lahan lahan kelolah milik masyarakat, malah melahir kebijakan kebijakan yang anti lingkungan hidup dan rakyat.
Untuk itu ditambahkan oleh Adi, Walhi bersama komponen rakyat juga harus mampu memanfaatkan moment politik 2014 sehingga agenda penyelamatan Lingkungan Hidup dan sumber daya alam kedepan tidak lagi hanya menjadi pemanis dalam kampanye kampanye para politisi yang mau mendulang suara, tapi benar benar nyata dan ada di setiap produk kebijakan yang ditelurkan oleh para politisi sehingga Rakyat selamat dari ancaman bencana Ekologis dan bencana social.
“ Kursi parlemen harus dibersihkan dari para politisi perusak Lingkungan Hidup” Ungkap adi yang merupakan Sarjana Teknik dari salah satu Universitas swasta di Palembang.



Artikel Terkait:

0 komentar: