WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Minggu, Maret 30, 2008

SURAT PROTES

“Atas insiden kekerasan oleh preman terhadap peserta aksi damai tolak penggusuran dan refresifitas serta penangkapan Mahasiswa Universitas Haluoleo (UNHALU) Kendari”



Kepada Yth,

1. Kepala Kepolisian Republik Indonesia
2. Komnas HAM
3. Gubernur Sulawesi Tenggara
4. Kapolda Sulawesi Utara
5. Walikota Kendari
6. Kapolres Kendari



Dengan hormat,

Menyikapi peristiwa yang terjadi pada tanggal 26 Maret 2008 (penganiayaan terhadap peserta aksi damai tolak penggusuran oleh preman – dan peristiwa pada tanggal 27 Maret 2008 (tindakan refresif dan penangkapan terhadap Mahasiswa UNHALU oleh Aparat Kepolisian Polresta Kendari – kiranya perlu kami sampaikan beberapa catatan sebagai berikut :

1. Bahwa aksi tersebut merupakan sikap protes masyarakat, atas kesewang-wenangan Pemerintah Kota Kendari terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang telah menggusur sumber kehidupan mereka;
2. Bahwa aksi dilakukan secara prosedur, dimana sebelumnya panitia telah melayangkan pemberitahuan rencana aksi;
3. Bahwa di dalam pelaksanaanya, kegiatan aksi digelar dengan cara sopan dan damai;

Dengan terjadinya peristiwa pada tanggal 26 Maret dan 27 Maret 2008 tersebut, kami memandang :

1. Bahwa penganiayaan oleh Preman terhadap peserta aksi, merupakan tindakan kriminal yang tidak dapat dibenarkan secara hukum;
2. Bahwa tindakan refresif dan penangkapan terhadap Mahasiswa UNHALU oleh Aparat Polresta Kendari, merupakan pelanggaran terhadap keberadaan dan profesi Polri, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
3. Bahwa peristiwa itu adalah upaya dari Pemerintah Kota untuk mengalihkan isu atau persoalan utama yang sedang terjadi mengenai “PENGGUSURAN” terhadap PKL di Kota Kendari;
4. Bahwa rentetan peristiwa yang dialami PKL, para aktifis, dan mahasiswa Unhalu adalah pelanggaran hak konstitusional setiap warga negara, sebagaimana telah diatur dalam UUD 1945 (amandemen) dan UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia;



Karenanya berdasarkan hal itu, dengan ini kami menyatakan:

1. Menolak penggusuran terhadap PKL di Kota Kendari;
2. Mengecam terjadinya penganiayaan terhadap para peserta aksi damai pada tanggal 26 Maret 2008, dan tindakan yang dilakukan aparat Polresta Kendari terhadap mahasiswa Unhalu Kendari pada tanggal 27 Maret 2008;
3. Mendesak Kapolri untuk menindak para oknum (baik preman maupun aparat kepolisian) yang terlibat dalam peristiwa tersebut;



Demikianlah sikap ini kami sampaikan.

Palembang, 29 Maret 2008



Sri Lestari Kadariah, SH ( WALHI Sumsel ) ,Drs. Tarech Rasyid ( SHI Sumsel ),Anwar Sadat, ST ( SHI Palembang ),Drs. Tubagus Rahmat (Uplink Palembang ),Eti Gustina, SH (LBH Palembang) Dra. Rina Bakrie (Yayasan Puspa Indonesia ),Ade Indriani ( Yayasan OWA ),Yeni Izi ( WCC Palembang ) ,Hadi Jatmiko ( SBMP )



KronologiPenyerangan Terhadap Peserta Deklarasi dan KonferensiWilayahOrmas Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Sulawesi Tenggara di Kota Kendari
Aliansi Rakyat Tolak Penggusuran Kendari
Hari I:Rabu, 26/3/2008
- Jam 09.00-09.45Sekitar 800 orang massa aksi peserta Deklarasi danKonfrensi Wilayah I Sarekat Hijau Indonesia (SHI)berkumpul di lapangan Eks MTQ Kendari di JalanBalaikota (depan kantor Walikota Kendari dan DPRDPropinsi Sultra). Massa berasal dari berbagaikabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara, di antaranya;Kota Kendari, Kab. Konawe, Kab. Konawe Selatan, Kab.Konawe Utara, Kab. Muna, dan Kab. Bombana. Terdiridari komunitas dan serikat-serikat rakyat dari elemengerakan perempuan, buruh, petani, kaum miskinperkotaan, pedagang kaki lima (PKL), mahasiswa sertaLSM. Selain itu, undangan Deklarasi dari organisasinasional seperti: WALHI, KPA dan Pengurus Pusat SHI(PP SHI) hadir bergabung dengan massa aksi.
- 09.45 – 10.00Panitia memandu jalannya acara Deklarasi denganmenjelaskan maksud dan tujuan diadakannya kegiatanDeklarasi Ormas SHI Sultra.
- 10.00-12.00Dipandu oleh MC, pimpinan-pimpinan organisasi nasionalmenyampaikan orasi dan pesan solidaritas terkaitdengan kegiatan Deklarasi. Orasi pertama disampaikanoleh Usep Setiawan (Sekjend Konsorsium PembaruanAgraria). Orasi kedua oleh Charilsyah (Ketua MajelisPerwakilan SHI). Selanjutnya, Andreas Iswinarto(Sekjend Pimpinan Pusat SHI). Dan yang terakhir orasipolitik oleh Chalid Muhammad (Direktur EksekutifNasional WALHI).
- 12.00-12.05Panitia menyampaikan kepada massa aksi bahwa kegiatanDeklarasi akan diakhiri dengan reli menuju kantorWalikota Kendari. Tujuannya untuk menyampaikansolidaritas kepada para PKL korban penggusuran olehPemerintah Kota (Pemkot) Kendari. Sebagai informasi,sudah sekitar 2 minggu sebelum acara Deklarasi, KomitePersiapan SHI (KP SHI) Sultra secara rutin menggelaraksi-aksi massa bersama aliansi PKL dan gerakanmahasiswa menentang penggusuran PKL di Kota Kendari.Aksi ditujukan di kantor DPRD Kota Kendari maupunkantor Walikota. Jarak lokasi dengan kantor Walikotasekitar 500 meter.
-12.05-12.20Massa bersiap-siap mengatur barisan aksi reli.Sementara mobil komando dan sound system disiapkan.
-12.20-12.25Massa star dari lokasi Deklarasi menuju jalan rayaBalai Kota.
-12.25-12.40Massa aksi tiba di depan pintu gerbang kantorWalikota. Terjadi aksi dorong-dorongan dengan aparatpegawai Pemkot Kendari yang menghalangi massa aksimasuk ke halaman kantor Walikota. Situasi sedikitmemanas. Korlap aksi menenangkan massa aksi. Terlihatsekitar 50-an orang kelompok preman yang selama inidiidentifikasi menjadi massa bayaran oleh WalikotaKendari untuk menghadapi aksi-aksi PKL bersamamahasiswa dan gerakan sosial lainnya. Kelompok inibergabung menghalang-halangi massa aksi masuk dalamgedung. Setelah negosiasi, akhirnya massa aksidipersilahkan masuk ke halaman kantor WalikotaKendari.
-12.40-12.50Massa aksi tiba di depan pintu masuk utama kantorWalikota. Korlap dan Wakorlap aksi menyampaikan orasidan pesan solidaritas terkait dengan kebijakan Pemkotmenggusur PKL Kota Kendari (khususnya di wilayah PasarAndonohu, Pasar Baru Wua-Wua, Pasar Sentral Kota,Pasar Baruga, PKL Kadia, serta PKL di emperan-emperantoko di sepanjang jalan utama kota)
-12.50-13.00Massa aksi meninggalkan halaman kantor Walikota.Korlap aksi menyampaikan agar massa aksi tetapberbaris secara damai saat keluar dari halaman kantor.Massa mengikuti dengan tertib dan damai sembari terusmeneriakkan yel-yel: Rakyat Bersatu Tolak Penggusuran;Bersama Bersatu Lawan Penindasan; Tanah untuk Rakyat;Bersatu, Bersarikat, Berlawan Tolak Kekerasan.
-13.00-13.15Massa aksi keluar meninggalkan kantor Walikota dikawaloleh sekitar 30-an aparat polisi berpakaian dinasmaupun anggota Intelkam Polresta Kendari. Tiba-tibasalah satu peserta aksi yang berbaris dibagianbelakang, Sdr. Mastri Susilo Direktur Eksekutif LePMILSultra (33) dipukul dan dikeroyok oleh sekitar 5 orangdari kelompok preman. Selain itu, mereka jugamengeroyok Sdr. Andreas Iswinarto, Sekjend PP SHI (42)yang berada di depan Sdr. Mastri Susilo. Andreasdipukul karena mencoba melerai dan menolong Sdr.Mastri. Andreas dan Mastri mengalami luka-luka berupamemar dan lebam dibagian wajah dan tubuh akibatditendang dan dipukul. Korban lainnya, Sari (13)masyarakat petani dari kawasan Taman Hutan Rakyat(Tahura) Murhum Kota Kendari, luka dibagian kepalaterkena lemparan batu. Akibat lemparan kepala korbanmengalami pendarahan.
-13.15-13.35Melihat Mastri dan Andreas dikeroyok, massa aksispontan berbalik arah dan membantu keduanya.Sementara, sekitar seratusan pegawai dan premanbayaran berhamburan keluar kantor Walikota. Merekamembantu menyerang massa aksi dengan melempar batu kearah massa aksi. Batu ini diduga telah disiapkansebelumnya. Sebab, di lokasi tak ada batu seperti yangdigunakan para penyerang. Lalu para penyerang mengejarmassa aksi dengan menghunus senjata tajam (sajam)berupa parang dan pisau (badik). Ada sekitar 15 orangyang terlihat memegang senjata tajam. Karena dilemparbatu dan dikejar dengan menggunakan sajam, massa aksiberlarian menuju lapangan Eks MTQ. Para penyerangterus mengejar massa aksi. Peserta aksi yang mayoritasibu-ibu dan mahasiswi banyak yang terjatuh danterinjak-injak para penyerang. Terdengar tembakan yangdikeluarkan oleh puluhan anggota polisi di tengahpenyerangan. Korban lainnya, Sdr. Alimuddin DirekturEksekutif SWAMI Muna (38) juga dikeroyok oleh sekitar10 orang penyerang. 1 orang yang teridentifikasiadalah Kepala Dinas Kebersihan Pemkot Kendari, Sdr.Agus Salim. Alimuddin dianiaya hingga terjatuh diaspal. Penyerang terus mengejar massa aksi hingga dilapangan Eks MTQ.
- 13.35-14.00Massa aksi kembali merapikan barisan di lapangan EksMTQ. Tim evakuasi aksi membawa para korban yangdikeroyok maupun yang terinjak-injak ke Rumah SakitKOREM Wirabuana Kendari yang berjarak 500 meter darilapangan Eks MTQ.
-14.00-14.20Delegasi massa aksi terdiri dari wakil-wakil setiaporgan peserta Deklarasi yang berjumlah 10 orangkembali mendatangi kantor Walikota untuk memprotestindakan kekerasan, serta menanyakan kawan-kawanpeserta aksi yang masih terkurung dalam area kantorWalikota. Di belakang delegasi, menyusul barisan massamahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Haluoleo(Unhalu) Kendari. Jumlahnya sekitar 50-an orang. Massamahasiswa dan delegasi kembali bersitegang denganaparat polisi, pegawai Pemkot, dan petugas PolisiPamong Praja (Pol PP) Kota Kendari yang menghadangmassa aksi di depan gerbang kantor Walikota. Terjadiaksi saling dorong antara massa mahasiswa dan aparatpolisi, pegawai Pemkot dan Pol PP. Mahasiswamenyampaikan protes keras, sebab banyak kawan-kawanmahasiswa dan peserta Deklarasi yang terkena lemparanbatu dan pukulan hingga masuk Rumah Sakit.
-14.20-14.40Pimpinan-pimpinan massa aksi melakukan konfrensi persbersama mengecam keras atas tindakan penyerangan danpenyerbuan. Selain menyerukan agar supaya massa tetapsolid dan tidak terpengaruh dengan aksi penyerangan.
- 14.40-15.00Massa aksi meninggalkan arena Deklarasi. Peserta dariluar Kota Kendari kembali ke daerah masing-masing.Sementara sekitar 200 peserta Konfrensi Wilayah I SHISultra menuju arena Konfrensi di Gedung LPMP KotaKendari.
-22.00-23.00Hasil rapat bersama elemen-elemen gerakan mahasiswaKendari bersepakat untuk menggelar aksi damai padahari Kamis (27/3) sebagai bentuk protes atas tindakanpenyerangan.
Hari II:Kamis, 28/3/2008
09.00-09.30Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Haluoelo(Unhalu) berkumpul di Kampus Lama Kemaraya Kendari.Jumlahnya sekitar 100 orang. Massa menuju lapangan EksMTQ Kendari.
-09.30-10.00Sekitar 400-an mahasiswa dari berbagai Fakultas diUnhalu berkumpul di depan Gerbang Kampus Baru Unhaludi Jalan HEA. Mokodompit, Kambu Kota Kendari. Merekalalu longmarch menuju lapangan Eks MTQ di JalanBalaikota. Bergabung dengan massa mahasiswa FakultasTeknik.
-10.00-10.10Mahasiwa melakukan diskusi singkat dan pengarahanterkait rencana strategi aksi.
-10.10-10.25Massa mahasiswa melakukan longmarch menuju kantorWalikota. Jaraknya sekitar 500 meter dari lapangan EksMTQ Kendari.
-10.25-10.35Massa mahasiswa di depan pintu gerbang kantor Walikotasaat hendak masuk. Massa dihalangi oleh aparat polisidari Polresta Kendari. Jumlah aparat sekitar 30 orang.Terlihat sejumlah aparat polisi dari Intelkam PolrestaKendari. Jumlahnya sekitar 15 orang berada di sekitarmassa mahasiswa.
-10.35-10.45Di depan pintu gerbang terjadi negoisasi antarapimpinan-pimpinan mahasiswa dengan Kasat IntelkamPolresta, AKP Bambang. Mahasiswa meminta dipertemukanuntuk dialog dengan Walikota Kendari. Kasat Intelkamsetuju. Massa mahasiswa mempersiapkan diri.
-10.45-10.50Saat massa mahasiswa hendak masuk ke dalam halamankantor Waalikota untuk dialog, tiba-tiba ada provokasiterhadap massa aksi berupa lemparan batu oleh orangtak kenal kearah aparat polisi yang berjaga di depanpintu gerbang. Provokasi ini menyebabkan aparat polisimulai melakukan pemukulan terhadap massa mahasiswayang berada di baris terdepan. Massa mahasiswa mundurdan bertahan dengan alat-alat perlengkapan aksi yangdibawa (tiang bendera dan spanduk).
-10.50-12.30Aparat polisi mengejar massa mahasiswa dan terusmemukul dengan menggunakan tongkat. Mahasiswaberlarian mundur sembari tetap merapikan barisan aksidi depan kantor Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sultrayang berjarak sekitar 350 meter dari pintu gerbangkantor Walikota. Polisi melepaskan gas air mata sertatembakan ke udara berkali-kali untuk membubarkan massamahasiswa. Polisi terus mengejar massa mahasiswa.Mahasiswa mundur hingga ke belakang lapangan Eks MTQ.Beberapa mahasiswa yang berlarian di sekitar kantorWalikota (terlepas dari massa aksi) dipukuli olehpegawai Pemkot Kendari. 7 orang mahasiswa ditangkapdalam pengejaran ini lalu di tahan di MapolsektaMandonga.
Beberapa saat kemudian ketujuh mahasiswa dipindahkan di Mapolresta Kendari. Kedelapan mahasiswatersebut adalah:
1. Aswan (20) Fakultas Hukum angkatan 2007
2. Radjab (23) FISIPOL angkatan 2002
3. Oko (21) Fakultas Teknik angkatan 2007
4. Irwan (23) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautanangkatan 2004
5. Larompo Awal (23) FISIPOL angkatan 2004
6. Lafirman (21) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanangkatan 2006
7. Al Abzhar (27) Fakultas Pertanian angkatan 1999
8. Kubais (24) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanangkatan 2001
Rata-rata kedelapan mahasiswa mengalami penganiayaansaat ditangkap. Pada bagian wajah lebam dan berdarah.Sementara di bagian dada dan punggung terdapatbekas-bekas pukulan dan tendangan. Khusus korban AlAbzhar, mengalami bocor di bagian kepala dan memar disekujur tubuh. Dia dirawat di Poliklinik PolrestaKendari.
-12.30-13.00Massa mahasiswa yang kocar-kacir dikejar aparat polisidan pegawai Pemkot lalu naik menumpang truk danangkutan umum yang lewat di belakang lapangan Eks MTQ,Jalan Supu Yusuf. Di kampus mahasiswa melakukankonsolidasi kembali.
-13.00-14.00Ratusan mahasiswa melakukan orasi-orasi danpenggalangan solidaritas atas aksi represif aparatpolisi dan pegawai Pemkot Kendari sebelumnya. Aksidipusatkan di depan gerbang I Kampus Baru Unhalu.
-14.00-14.15Sebagian massa mahasiswa masuk ke dalam kampus danberkumpul di halaman gedung Rektorat yang digunakansebagai Posko informasi bersama.
-14.15-14.30Sekitar 20-an anggota Buru Sergap (Buser) PolrestaKendari masuk ke dalam kampus dan langsung menyerangmahasiswa yang terkonsentrasi di gedung Rektorat.Mereka membawa senjata tajam (sajam) berupa parang danpisau (badik); benda tumpul linggis dan balok kayu;serta membawa senjata api (senpi) jenis pistol colt.Berkali-kali mereka menembak mahasiswa yang membuatbanyak mahasiswa kaget dan berhamburan menyelamatkandiri. Pasukan BUSER menguasai gedung Rektorat. Saatkejadian Rektor Unhalu, Prof. Mahmud Hamundu, MSctidak berada ditempat.
-14.30-16.15Mahasiswa yang hendak menuju gedung Rektorat yangumumnya tidak terkait dengan aksi di kantor Walikota,serta yang mau mengurus kebutuhan akademik dikejar dandipukuli oleh BUSER. Banyak yang luka-luka. Melihatkondisi itu, puluhan mahasiswa berusaha mengambil alihkembali gedung Rektorat. Terjadi aksi saling melemparantara BUSER dan mahasiswa. Terdengar berkali-kalisuara tembakan yang dilepaskan ke atas dan kearahkerumunan mahasiswa. Satu orang mahasiswa dariFakultas Ekonomi Unhalu (nama belum diketahui) terkenatembakan peluru tajam pada bagian paha atas. Korbandilarikan ke RSUD Propinsi Sultra oleh mahasiswa.Mengetahui ada mahasiswa tertembak, BUSER meninggalkangedung Rektorat menuju pintu I kampus.
-16.15-16.45Mahasiswa berhasil menguasai gedung Rektorat.
-16.45-17.40Datang aparat polisi gabungan dari Satuan PengendaliMassa (Dalmas); BRIMOB dan BUSER serta Intelkam.Mereka menggunakan 3 unit truk Dalmas, 2 unit mobilpatroli pickup; 2 unit mobil patroli jenis Kijang; 20unit motor patroli jenis trail; serta 1 unit mobilwatercanon. Mereka langsung masuk mengepung danmelakukan teror di dalam kampus.
Di dalam kampus,aparat gabungan ini melakukan tindakan kekerasanberupa:
1. Memukul siapa saja mahasiswa dan staf Rektorat yangditemui berada di sekitar gedung Rektorat.
2. Menghancurkan kaca-kaca di gedung Rektorat
3. Merusak kendaraan motor dan mobil mahasiswa maupunstaf Rektorat yang diparkir di halaman gedung Rektorat
4. Melepaskan tembakan berkali-kaliTindakan di atas membuat mahasiswa yang berada didalam kampus, khususnya yang berada di gedung Rektoratmenjadi panik dan berhamburan menyelamatkan diri.
Setidaknya 30-an mahasiswa mengalami luka serius(kepala bocor, wajah bengkak dan lebam), serta lukaringan. Salah satu korban yang mengalami luka serius,Zuhdi Mulkian Presiden Mahasiswa Unhalu.
Adapun nama-nama korban yang teridentifikasi hinggahari Jumat (28/3) pukul 03.00 Wita yaitu:
1. Herman (26) Fakulltas Ekonomi angkatan 2000
2. Muhammad Fahri (22) Fakultas Teknik angkatan 2003
3. La Sara La Indi (23) Fakultas Teknik angkatan 2006
4. Wahid (26) Fakultas Ekonomi angkatan 2000
5. Hairil (19) AMIK Yapennas angkatan 2006
6. Ali (19) Fakultas Teknik angkatan 2007
7. M. As’ad (20) Fakultas Teknik angkatan 2007
Dan lain-lain yang masih tersebar di beberapa RumahSakit yang ada di Kota Kendari di antaranya RSUD.Propinsi SULTRA, RS. Bhayangkara, RS. Korem, dan RS.Prayoga.
-17.40-18.00Aparat gabungan bergerak meninggalkan kampus. Di depankampus mereka melakukan sweeping dan pemukulan padasiapa saja mahasiswa yang ditemui.
-18.00-24.00Suasana masih sangat mencekam. Aparat melakukansweeping dan pencarian terhadap beberapa pimpinanlembaga kemahasiswaan yang dianggap terlibat aksi didepan Kantor Walikota pada siang hari tadi
(selesai).
Nomor Fax Penting:
Gubernur Sultra Nur Alam, SE: 0401-3916032.
Kapolda Sultra Brigjend Djoko Satrio: 0401-390047HP: 0811-4019753.
Kapolresta Kendari: 0401-3965214.
Walikota Kendari Ir. Asrun M.Eng: 0401-323593
Lembaga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat TolakPenggusuran Kendari:
WALHI Sultra, FITRA SIJAR Sultra, LEPMIL, HMIPerjuangan Cab.Kendari, SULUH Indonesia, UPLINK, KPI,ALPEN, LMND, YPSHK, KBM-UNHALU, KOMDES, SRMK, SHISULTRA, JKPPR, FMPR, SUWAKA, Yasinta



Artikel Terkait:

0 komentar: