Wahana Lingkungan Hidup, Walhi Sumatera Selatan meminta pemerintah dan warga melakukan upaya penyelamatan ikan belida. Upaya ini sangat mendesak dilakukan karena ikan belida mendekati kepunahan. Ikan belida merupakan ikon Kota Palembang yang biasa hidup di pinggiran Sungai Musi.
Alih fungsi hutan di hulu Sungai Musi menjadi perkebunan dan hutan tanaman industri, ditambah pencemaran air yang dilakukan pabrik-pabrik yang berdiri di sepanjang aliran Sungai Musi, menyebabkan keberlangsungan ikan belida terancam.
Juru bicara Walhi Sumatera Selatan, Hadi Jatmiko mendesak pemerintah melakukan upaya nyata untuk menyelamatkan ikan belida dan kepunahan. Walhi juga meminta agar pemerintah menetapkan ikan belida sebagai hewan yang terancam punah dan dilindungi
”Kami meminta pemerintah menghentikan atau mencegah datangnya zat-zat pencemar ke sungai Musi, jika tidak dilakukan maka ikan yang menjadi ikon kota Palembang bisa hilang,” kata Hadi Jatmiko.
Ikan yang menjadi bahan baku pembuatan empek-empek ini sudah sulit didapatkan di Sumatera Selatan. Untuk memenuhi kebutuhan warga Palembang, ikan belida justru harus didatangkan dari luar Sumatera Selatan. Ikan ini belum bisa dibudidayakan dan hanya bisa hidup di sungai dengan kualitas air yang bagus. Namun, sungai Musi semakin tercemar mengakibatkan populasi ikan belida terancam punah.
Sumber :http://www.greenradio.fm/index.php?option=com_content&view=article&id=630:walhi-sumsel-minta-pemda-lindungi-ikan-belida-&catid=1:latest-news&Itemid=338
Alih fungsi hutan di hulu Sungai Musi menjadi perkebunan dan hutan tanaman industri, ditambah pencemaran air yang dilakukan pabrik-pabrik yang berdiri di sepanjang aliran Sungai Musi, menyebabkan keberlangsungan ikan belida terancam.
Juru bicara Walhi Sumatera Selatan, Hadi Jatmiko mendesak pemerintah melakukan upaya nyata untuk menyelamatkan ikan belida dan kepunahan. Walhi juga meminta agar pemerintah menetapkan ikan belida sebagai hewan yang terancam punah dan dilindungi
”Kami meminta pemerintah menghentikan atau mencegah datangnya zat-zat pencemar ke sungai Musi, jika tidak dilakukan maka ikan yang menjadi ikon kota Palembang bisa hilang,” kata Hadi Jatmiko.
Ikan yang menjadi bahan baku pembuatan empek-empek ini sudah sulit didapatkan di Sumatera Selatan. Untuk memenuhi kebutuhan warga Palembang, ikan belida justru harus didatangkan dari luar Sumatera Selatan. Ikan ini belum bisa dibudidayakan dan hanya bisa hidup di sungai dengan kualitas air yang bagus. Namun, sungai Musi semakin tercemar mengakibatkan populasi ikan belida terancam punah.
Sumber :http://www.greenradio.fm/index.php?option=com_content&view=article&id=630:walhi-sumsel-minta-pemda-lindungi-ikan-belida-&catid=1:latest-news&Itemid=338
Artikel Terkait:
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar