PALEMBANG, — Lahan
gambut di Provinsi Sumatera Selatan terus mengalami pendangkalan
seiring meningkatnya alih fungsi lahan gambut. Selama tiga tahun
terakhir, lahan gambut kategori dalam di Sumsel menyusut lebih dari 50
persen. Alih fungsi lahan gambut ini dinilai memicu kebakaran lahan.
Peta Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan
Karbon Sumatera dari Wetlands International menunjukkan, lahan gambut
kategori dalam atau yang memiliki kedalaman 2-4 meter di Sumsel
berkurang dari 45.009 hektar pada 1999 menjadi 22.631 hektar pada 2002.
Luas
lahan gambut dengan kedalaman sangat dangkal atau kurang dari 50
sentimeter pun meluas menjadi 159.036 hektar pada 2002. Padahal, pada
1999 lahan gambut Sumsel tercatat minimal mempunyai kedalaman 50-100
sentimeter.
Direktur
Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumsel Hadi Jatmiko
mengatakan, laju pendangkalan yang sangat cepat itu menunjukkan laju
kerusakan lingkungan lahan gambut. Pendangkalan dan menyusutnya luas
lahan gambut kategori dalam itu terjadi seiring masifnya pembukaan lahan
dan perkebunan di kawasan gambut di Sumsel.
”Pembukaan
dan alih fungsi lahan gambut selalu dilakukan dengan pengeringan dan
pembuatan kanal-kanal air. Inilah yang menyebabkan kerusakan lahan
gambut,” kata dia, di Palembang, Sumsel, Minggu (16/3).
Walhi
Sumsel menemukan pembukaan dan alih fungsi lahan gambut masih terjadi.
Salah satunya yang tengah berlangsung di Desa Mukut, Kabupaten
Banyuasin. Lahan gambut seluas sekitar 40.000 hektar tersebut akan
digunakan sebagai perkebunan kelapa sawit.
Menurut
Hadi, selain mengancam kekayaan hayati Sumsel, kerusakan ekosistem
gambut membuatnya lebih rentan bahaya kebakaran lahan karena gambut yang
mengering sangat mudah terbakar. Lahan gambut yang terbakar sangat
sulit dipadamkan.
Kepala
Dinas Kehutanan Sumsel Sigit Wibowo menyangkal alih fungsi lahan gambut
jadi perkebunan membuat luasannya menyusut ataupun memicu kebakaran
lahan. Dia mengatakan, pembuatan kanal-kanal air diatur oleh peraturan
sehingga tetap menjaga kelestarian gambut.
”Kebakaran lahan gambut justru terbukti berkurang sejak dikelola perusahaan perusahaan perkebunan,” ujar dia.
Ia
memberi contoh kawasan gambut di pantai timur Sumsel setelah menjadi
perkebunan milik perusahaan. Kini, kebakaran di lahan itu berkurang. (IRE)
0 komentar:
Posting Komentar