WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Jumat, Mei 23, 2008

Demo Tolak Kenaikan BBM Meluas


Kamis, 22 Mei 2008
Harian sumatera ekpres

SIKAP penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kota ini, kian meluas. Kemarin (21/5), ratusan orang yang tergabung dalam lima elemen aksi yang berbeda melakukan demo besar-besaran. Gelombang aksi terjadi hampir bersamaan. Aksi pertama pukul 09.00 WIB oleh kelompok Cipayung. Massa gabungan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palembang, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IAIN, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Palembang, DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, ini long march dari Bundaran Cinde ke kantor DPRD Sumsel. Selang tiga puluh menit kemudian (pukul 09.30 WIB), ratusan orang dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) orasi di Bundaran Air Mancur. Kelompok ini juga bergerak ke kantor DPRD Sumsel, gabung dengan aksi dari Kelompok Cipayung.

Di tempat yang sama, pukul 09.50 WIB, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) juga menggelar aksi demo menolak kenaikan BBM. Sama seperti Kelompok Cipayung dan HTI, mereka kemudian juga bergerak menuju DPRD Sumsel.

Elemen aksi berikutnya yang menggelar aksi di Bundaran Air Mancur adalah Aliansi Rakyat Tolak Kenaikan BBM. Dengan massa yang lebih besar gabungan di antaranya dari Walhi Sumsel, LBH Palembang, Serikat Petani Indonesia Sumsel, Sarekat Hijau Indonesia Sumsel, Solidaritas Perempuan, WCC, dan Sahabat Walhi Sumsel massa sempat mendatangi Pemprov Sumsel. Mereka memaksa masuk untuk bertemu dengan Gubernur Sumsel. Akibatnya terjadi saling dorong dengan petugas Satpol Pamong Praja di depan pintu masuk Kantor Gubernur. Dua mobil Dalmas dan satu mobil Water Canon sempat disiagakan di halaman pemprov. Aksi dorong baru berhenti setelah empat orang perwakilan Aliansi Rakyat Tolak Kenaikan BBM diterima oleh Asisten I Drs H Erman Robain Sirod. Di depan Asisten I, Mualimin, Koordinator Aliansi meminta Pemprov untuk menyatakan sikap menolak kenaikan BBM.
Erman Robain lalu mengajak perwakilan aksi untuk melakukan dialog. Namun permintaan itu ditolak oleh Mualimin. "Kita butuh sikap keberpihakan pemprov terhadap rakyat kecil, bukan dialog," kata Mualimin. Tak puas, massa kemudian melanjutkan long march ke kantor DPRD Sumsel. Elemen aksi lain yang menggelar demo menolak kenaikan BBM adalah Gerakan Rakyat Palembang Menggugat. Selain menolak program BLT yang dianggap membodohi rakyat, mereka juga meminta SBY-JK mundur jika tetap menaikkan harga BBM. (mg12)

http://www.sumeks.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=15395&Itemid=34



Artikel Terkait:

0 komentar: