Palembang, 2/10 Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menerjunkan sedikitnya 50 personel relawan, untuk membantu korban gempa di Sumatra Barat (Sumbar).
Manager Regional Sumatra Eksekutif Nasional WALHI, Mukri Friatna dari Padang, Sumbar, Jumat pagi mengabarkan bahwa mulai hari ini pihaknya menerjunkan sebanyak 50 relawan untuk membantu evakuasi dan tindakan darurat lainnya yang diperlukan di lokasi bencana itu.
"Mereka akan disebar ke tiga kabupaten di negeri urang awak tersebut," ujar mantan Direktur Eksekutif WALHI Lampung itu pula.
Menurut Mukri, para relawan itu diharapkan dapat bahu membahu bersama aparat dan warga serta tim penanggulangan gempa untuk membantu di setiap lokasi mereka diterjunkan.
Mukri sendiri bersama rombongan dari Jakarta sudah berada di Padang, Sumbar sejak Kamis (1/10).
Dia menyebutkan, umumnya kondisi di lokasi terkena gempa itu masih dalam keadaan darurat.
"Aparat masih menunggu alat berat datang untuk melakukan evakuasi dan pertolongan kepada korban gempa yang diperlukan," ujar Mukri pula.
Disebutkan laporan dari lapangan hingga hari ini, terdapat sedikitnya dua kabupaten belum dapat terlayani bantuan darurat, yaitu Kabupaten Agam dan Pasaman Barat.
"Penggalangan berbagai bentuk bantuan sangat diharapkan, untuk membantu saudara-saudara kita di Sumbar ini," kata Mukri lagi.
Ia menyatakan, seluruh pengurus WALHI di Sumatra, diminta mengambil langkah untuk membantu korban gempa itu, termasuk menggalang dukungan dana dan bantuan yang diperlukan untuk dapat segera disalurkan.
Pihaknya juga minta kesiapan personel siaga bencana WALHI untuk diterjunkan membantu masyarakat di daerah yang terkena gempa.
Di Palembang, WALHI Sumsel bersama berbagai elemen masyarakat lainnya juga telah membuka posko solidaritas dan menggalang bantuan untuk korban gempa itu.
Manager Regional Sumatra Eksekutif Nasional WALHI, Mukri Friatna dari Padang, Sumbar, Jumat pagi mengabarkan bahwa mulai hari ini pihaknya menerjunkan sebanyak 50 relawan untuk membantu evakuasi dan tindakan darurat lainnya yang diperlukan di lokasi bencana itu.
"Mereka akan disebar ke tiga kabupaten di negeri urang awak tersebut," ujar mantan Direktur Eksekutif WALHI Lampung itu pula.
Menurut Mukri, para relawan itu diharapkan dapat bahu membahu bersama aparat dan warga serta tim penanggulangan gempa untuk membantu di setiap lokasi mereka diterjunkan.
Mukri sendiri bersama rombongan dari Jakarta sudah berada di Padang, Sumbar sejak Kamis (1/10).
Dia menyebutkan, umumnya kondisi di lokasi terkena gempa itu masih dalam keadaan darurat.
"Aparat masih menunggu alat berat datang untuk melakukan evakuasi dan pertolongan kepada korban gempa yang diperlukan," ujar Mukri pula.
Disebutkan laporan dari lapangan hingga hari ini, terdapat sedikitnya dua kabupaten belum dapat terlayani bantuan darurat, yaitu Kabupaten Agam dan Pasaman Barat.
"Penggalangan berbagai bentuk bantuan sangat diharapkan, untuk membantu saudara-saudara kita di Sumbar ini," kata Mukri lagi.
Ia menyatakan, seluruh pengurus WALHI di Sumatra, diminta mengambil langkah untuk membantu korban gempa itu, termasuk menggalang dukungan dana dan bantuan yang diperlukan untuk dapat segera disalurkan.
Pihaknya juga minta kesiapan personel siaga bencana WALHI untuk diterjunkan membantu masyarakat di daerah yang terkena gempa.
Di Palembang, WALHI Sumsel bersama berbagai elemen masyarakat lainnya juga telah membuka posko solidaritas dan menggalang bantuan untuk korban gempa itu.
Artikel Terkait:
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar