Perlu Ada Percepatan
Palembang, - Pembangunan jaringan infrastruktur listrik di desa melalui program listrik desa dinilai sia-sia karena belum diimbangi dengan suplai aliran listrik memadai. Oleh karena itu, PT PLN perlu mempercepat penambahan pasokan listrik agar program ini selesai tepat waktu pada 2014.
Pejabat Pembuat Komitmen Listrik Desa Sumsel, Agus Herkules, di Palembang, Kamis (11/11), mengatakan, program listrik desa masih terus berjalan sepanjang tahun 2010. Berdasarkan data proyek, kini 2.413 desa di Sumatera Selatan sudah dialiri listrik atau 81,25 persen dari total 2.970 desa. Artinya, masih tersisa 557 desa lagi yang belum berlistrik.
Dia menargetkan program listrik desa tersebut tuntas pada 2014. Namun, pembangunan jaringan infrastruktur tidak serta-merta bisa menjamin penduduk di desa terkait langsung menikmati layanan listrik.
”Alasannya, pembangunan jaringan listrik ini perlu diimbangi dengan penambahan suplai energi dari PT Perusahaan Listrik Negara. Padahal, kita tahu sendiri bahwa PT PLN masih mengalami kekurangan daya, terutama jika timbul ada masalah pada pembangkit,” kata Agus.
Rp 22, 9 miliar
Tahun ini Sumsel mendapat alokasi dana dari APBN Rp 22,9 miliar untuk membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 104,29 kilometer sirkuit dan jaringan tegangan rendah sepanjang 85,35 kilometer sirkuit. Dana yang dimasukkan dalam pos program listrik desa ini juga termasuk pembelian 4.000 unit kWh.
”Pengerjaan jaringan sedang dilakukan di sejumlah titik serta langsung ditangani Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Untuk program tahun 2010, difokuskan pada 20 desa yang sudah dapat menikmati aliran listrik. Dari ke-20 desa tersebut, ditargetkan menggaet 4.000 pelanggan baru,” katanya.
Dalam pemasangan jaringan dan transmisi, Agus memastikan jaringan yang dibangun dan sampai ke rumah pelanggan dialiri listrik. Namun, dalam pengaliran atau pasang baru, warga harus mengajukan permohonan menjadi pelanggan kepada PT PLN.
Sebelumnya Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, pengembangan jaringan kelistrikan daerah perlu diimbangi dengan percepatan penambahan suplai listrik dari PT PLN. Sebagai solusi, sejumlah pemerintah kabupaten sedang membangun pembangkit.
”Yang digunakan antara lain PLTMH atau pembangkit listrik tenaga mikrohidro untuk daerah hulu. Selain itu, ada juga yang mencoba sistem PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya, terutama di daerah bantaran sungai, rawa-rawa, dan pesisir pantai,” katanya.
Palembang, - Pembangunan jaringan infrastruktur listrik di desa melalui program listrik desa dinilai sia-sia karena belum diimbangi dengan suplai aliran listrik memadai. Oleh karena itu, PT PLN perlu mempercepat penambahan pasokan listrik agar program ini selesai tepat waktu pada 2014.
Pejabat Pembuat Komitmen Listrik Desa Sumsel, Agus Herkules, di Palembang, Kamis (11/11), mengatakan, program listrik desa masih terus berjalan sepanjang tahun 2010. Berdasarkan data proyek, kini 2.413 desa di Sumatera Selatan sudah dialiri listrik atau 81,25 persen dari total 2.970 desa. Artinya, masih tersisa 557 desa lagi yang belum berlistrik.
Dia menargetkan program listrik desa tersebut tuntas pada 2014. Namun, pembangunan jaringan infrastruktur tidak serta-merta bisa menjamin penduduk di desa terkait langsung menikmati layanan listrik.
”Alasannya, pembangunan jaringan listrik ini perlu diimbangi dengan penambahan suplai energi dari PT Perusahaan Listrik Negara. Padahal, kita tahu sendiri bahwa PT PLN masih mengalami kekurangan daya, terutama jika timbul ada masalah pada pembangkit,” kata Agus.
Rp 22, 9 miliar
Tahun ini Sumsel mendapat alokasi dana dari APBN Rp 22,9 miliar untuk membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 104,29 kilometer sirkuit dan jaringan tegangan rendah sepanjang 85,35 kilometer sirkuit. Dana yang dimasukkan dalam pos program listrik desa ini juga termasuk pembelian 4.000 unit kWh.
”Pengerjaan jaringan sedang dilakukan di sejumlah titik serta langsung ditangani Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Untuk program tahun 2010, difokuskan pada 20 desa yang sudah dapat menikmati aliran listrik. Dari ke-20 desa tersebut, ditargetkan menggaet 4.000 pelanggan baru,” katanya.
Dalam pemasangan jaringan dan transmisi, Agus memastikan jaringan yang dibangun dan sampai ke rumah pelanggan dialiri listrik. Namun, dalam pengaliran atau pasang baru, warga harus mengajukan permohonan menjadi pelanggan kepada PT PLN.
Sebelumnya Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, pengembangan jaringan kelistrikan daerah perlu diimbangi dengan percepatan penambahan suplai listrik dari PT PLN. Sebagai solusi, sejumlah pemerintah kabupaten sedang membangun pembangkit.
”Yang digunakan antara lain PLTMH atau pembangkit listrik tenaga mikrohidro untuk daerah hulu. Selain itu, ada juga yang mencoba sistem PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya, terutama di daerah bantaran sungai, rawa-rawa, dan pesisir pantai,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar