WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Jumat, September 24, 2010

Tanah 1 Juta Kubik Timbun Jakabaring

PALEMBANG(SINDO) – Penimbunan lahan yang diperuntukkan bagi pembangunan venues SEA Games (SEAG) XXVI di kawasan Jakabaring Sport City terus dilakukan.

Untuk menimbun kawasan seluas 700 ha tersebut, dibutuhkan tanah sedikitnya 1 juta kubik.Tanah sebanyak itu untuk memastikan venues SEAGyang akan dibangun bebas dari banjir lantaran dibangun di atas lahan yang lebih tinggi. Selain itu, dalam perencanaannya akan dibuat waduk seluas 40 ha yang sekaligus digunakan untuk venues dayung dan ski air. Setiap saluran akan langsung melalui pintu air setiap saluran venues dan mengalir ke waduk tersebut.

“Daerah Jakabaring adalah rawa dan rentan banjir. Untuk itulah, guna mengantisipasi banjir, kita terus melakukan penimbunan untuk meninggikan tanah. Jadi, dipastikan tidak akan tergenang air pada saat hujan turun,” kata Project Manager PT Prambanan Dwipaka Tedjo Kuntjoro di Palembang kemarin. Untuk meninggikan tanah tersebut, saat ini pihaknya masih membutuhkan tanah.

Namun,jumlahnya tidak begitu besar seperti yang dibutuhkan pada tahap awal.Tanah urukan tersebut akan didapat pada saat melakukan pengerukan dan pelebaran waduk yang sebelumnya hanya 10 ha menjadi 40 ha. “Pengerukan akan dilakukan menggunakan kapal keruk.Tanah hasil pengerukan akan dilimpahkan ke kawasan yang akan ditimbun. Dengan begitu,selain tanah tidak terbuang, waduk untuk penampungan air pada saat hujan juga bias berjalan pembangunannya,” jelasnya.

Tedjo menambahkan, saat ini untuk venueatletik telah memasuki proses urukan tanah atau peninggian. Setelah itu, dilanjutkan venues lain setelah dilakukan pemancangan. Tribune akan ditinggikan mencapai 30 cm dari jalan utama. Sementara,tracklintasan akan lebih tinggi 40 cm dan akan setara dengan tanah di Stadion Gelora Jakabaring. “Sebelum melakukan peninggian, kita terlebih dahulu melakukan survei.

Dari hasil survei, kita menyimpulkan bahwa tanah di lokasi ini memang harus ditinggikan untuk mengantisipasi banjir. Sebab, jika tetap pada posisi semula, akan sangat rentan banjir jika hujan deras,”kata Tedjo. Khusus untuk pengerjaan urukan, kata Tedjo, akan dikerjakan sedikitnya 75 pekerja.Sementara, untuk seluruh pekerjaan dibutuhkan 400 orang.

Namun, sampai saat ini baru sekitar 100 orang yang bekerja, 30 di antaranya sudah bekerja 24 jam dan 70 lainnya hanya sampai jam 10 malam.“Kita sudah berlakukan pengerjaan 24 jam. Kita harapkan pembangunan ini tepat waktu,”ujarnya. Setelah dilakukan peninggian tanah, maka akan dilanjutkan dengan pengerjaan struktur yang saat ini masih menunggu pengadaan besi.

Sedikitnya dibutuhkan sekitar 20.000 ton besi.Diperkirakan pekan kedua Oktober sudah akan sampai beserta pekerja tambahan sebanyak 100 orang.“Pengerjaan struktur ini diperkirakan akan memakan waktu tiga bulan.Memang proses ini yang agak lama karena fondasi. Setelah itu akan lebih mudah. Yang penting pembangunan selesai tepat waktu,”katanya.

Sementara itu, meskipun saat ini terus dilaksanakan pengerjaan pembangunan venue kolam renang, sekarang ini sedikit terhambat karena proses desain belum final.“Memang sedikit terhambat, karena kita tidak mau berjudi.Jika sudah dipasang, tetapi desainnya berubah, kita harus bekerja dari awal kembali. Untuk itulah, kita tunggu desain finalnya lebih dulu,” ungkap Tedjo.

Kepala Dinas PU Cipta Karya Sumsel Rizal Abdullah mengakui, kawasan Jakabaring adalah kawasan rawa.Namun, tidak perlu dikhawatirkan akan terjadi banjir.Mengingat, tidak semua daerah ditimbun dan masih ada daerah resapan air. Bahkan,agar air tidak tergenang,telah disiapkan pintu air yang terhubung dengan waduk seluas 40 ha dengan kedalaman 4–5 meter sebagai penampung air pada saat hujan

“Agar kawasan Jakabaring tidak tergenang pada saat musim hujan karena penimbunan, kita telah menyediakan kolam retensi yang juga akan digunakan sebagai lokasi ski air,dayung,dan cabang olahraga lainnya.Kolam dengan luas 40 ha tersebut dipastikan dapat menampung 2 juta kubik air,”ungkap Rizal .



Artikel Terkait:

0 komentar: