WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Senin, September 30, 2013

Beredar Video Harimau Sumatera Dibantai di Muara Enim


Prabumulih. - Auman harimau Sumatera yang dulu menggetarkan dan membuat merinding kini berganti menjadi rintih menahan sakit. Vidoe seekor harimau sedang sekarat itu direkam para pemburu di Desa Suban Jeriji Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muaraenim.
Perburuan harimau di daerah ini berlangsung bebas, bahkan ditenggarai melibatkan oknum asosiasi menembak. Seekor harimau diburu dan dijual seharga Rp 20 juta.
Perburuan melibatkan oknum warga desa setempat sebagai penunjuk jalan. Ironisnya, aktivitas perburuan itu direkam dalam bentuk video berjudul judul ‘Harimau Blk 66 Sbn’ dan telah menyebar luas. 
Dalam video berdurasi 3 menit tersebut tampak seekor harimau Sumatera sedang sekarat. Kakinya terikat di kayu, tubuh terluka dengan darah bercucuran di dada kanan atas dekat leher. dari percakapan di vidoe, luka itu akibat tembakan.
Harimau tersebut tampak sesekali menggelengkan kepala dengan lemah. Para pemburu merekam erangan kesakitan hewan langka tersebut dengan menggunakan penerangan senter.
Belum diketahui apa tujuan para pemburu mengedarkan video penganiayaan terhadap hewan yang dilindungi tersebut. Masyarakat Prabumulih yang menonton video itu menjadi marah dan menilai itu tindakan yang keji.
Informasi dihimpun Tribun Sumsel, sejumlah sumber terkait yang memiliki video menyatakan lokasi perburuan harimau Sumatera itu berada di Blok 66 Desa Suban Jeriji Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muaraenim.
Beberapa sumber di Desa tersebut, Sabtu (21/9) menyebutkan, perburuan harimau Sumatera di kawasan tersebut memang masih terus dilakukan.
Hewan ini menjadi target para pemburu karena harganya yang sangat menggiurkan, seekor harimau sumatera yang telah terbunuh dihargai Rp 20 juta lebih.
Hewan tersebut dibawa pemburu yang diduga berasal dari Palembang dan dijual di Palembang.
Berdasarkan keterangan penduduk Suban Jeriji yang meminta namanya tidak dipublikasikan, dia mengenali sejumlah orang yang terekam dalam vidoe itu, diduga berinisial YM(62), YR(37) dan SG.
“Ketiga orang itu jasanya sering dimanfaatkan para pemburu sebagai penunjuk jalan untuk menunjukkan lokasi persembunyian Harimau Sumatera di Desa Suban Jeriji,” ujarnya.
Perburuan harimau Sumatera di daerah Suban Jeriji tersebut sudah menjadi rahasia umum. Bahkan menurut sumber yang tidak mau namanya ditulis, dalam seminggu jasa YM Cs bisa mencapai tiga kali dimanfaatkan pemburu asal Palembang dan kota lain.
Tribun menelusuri kebenaran informasi penduduk itu dengan menemui orang-orang yang dia maksud. Ternyata benar.
YM tidak menampik jika suara yang berada dalam rekaman video perburuan harimau langka yang berjudul ‘Harimau Blk 66 Sbn’ tersebut adalah suaranya.
YM yang ditemui dan dibincangi di kediamannya membantah jika harimau yang berada dalam video tersebut terluka akibat ditembak, melainkan akibat dijerat warga dan kemudian diikat.
“Harimau ini dapat dijerat, bukan karena tertembak,” ujar YM, yang tampak ketakutan sembari terus mengatakan jika harimau mengalami luka akibat dijerat warga.
Ketika terus ditanya mengapa harimau Sumatera di desanya tersebut terus menjadi buruan, YM enggan berkomentar banyak dan memilih diam.
Penelusuran Tribun di desa itu mendapati informasi yang mengejutkan. Perburuan harimau Sumatera melibatkan oknum yang berasal dari asosiasi menembak di Sumsel.
Sayangnya, pria yang juga mengaku anggota Perbakin Kota Prabumulih tersebut enggan menyebutkan oknum yang melakukan perburuan itu.
Dia sangat menyayangkan perburuan terhadap habitat yang dilindungi negara tersebut  dan bahkan direkam dalam bentu video.
“Kami sangat menyayangkan hal itu terjadi,” ujarnya.

Sumber : http://sumsel.tribunnews.com/2013/09/30/beredar-video-harimau-sumatera-dibantai-di-muara-enim 



Artikel Terkait:

0 komentar: