WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Minggu, April 26, 2009

Isu Lingkungan di anggap tak "Seksi"

JAKARTA,Pemerintah, partai politik ataupun anggota parlemen dinilai belum menyoroti isu-isu lingkungan hidup. Isu tersebut dianggap kurang menarik dan tidak "seksi".

Menurut Bima Aria, seorang pengamat politik, isu-isu mengenai lingkungan hidup sebenarnya dapat dibuat menarik sehingga menjadi perhatian dari berbagai pihak.

"Semua itu tergantung packaging dan siapa yang menyampaikan. Jika kemasan dan penyampai sudah menarik, isu tentang lingkungan hidup akan menjadi perhatian," terang Bima usai diskusi panel bertajuk Tantangan Kepemimpinan Gerakan Politik Hijau Pasca Pemilu 2009, di Jakarta, Jumat (24/4).

Ia menerangkan, musim kampanye pilpres mendatang adalah waktu tepat untuk mengembuskan isu-isu lingkungan hidup. Pendekatan yang dilakukan bisa melalui KPU atau stasiun TV.

Selain itu, lanjut Bima, harus mencoba untuk menembus ring satu tim sukses capres dan cawapres. Tim sukses tersebut didorong untuk menambahkan porsi isu lingkungan hidup dalam kampanye terbuka. Cara lain adalah dengan menggunakan para artis yang menjadi anggota parlemen.

"Selebritis itu perlu amunisi untuk berbicara di depan publik. Mereka dapat diberi pengetahuan mengenai isu-isu lingkungan hidup dan diarahkan menjadi opinion leader," terang Bima. Menurut Bima, publik figur yang mempunyai kapasitas untuk dijadikan opinion leader adalah Rieke Dyah Pitaloka dan Wanda Hamidah. "Buat isu ini semenarik mungkin, jangan sampai bersifat reaktif sesaat, perlu juga monitor setelah itu," tutup Bima.






Artikel Terkait:

0 komentar: