Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan berharap Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) memperhatikan secara ketat atau memelototi
anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk menanggulangi kabut asap di
Sumatera Selatan.
"Terindikasi
ada kesengajaan agar dana pemerintah puluhan miliar rupiah dapat terus
digunakan untuk menanggulangi kabut asap. Padahal seharusnya itu adalah
tanggung jawab perusahaan yang diduga membakar," kata Direktur Walhi
Sumatera Selatan, Hadi Jatmiko dalam siaran persnya, Kamis 13 November
2014.
Jatmiko
menduga, mandulnya penegakan hukum terhadap perusahaan yang membakar
lahan menguatkan indikasi dugaan praktek mafia perizinan, dan korupsi di
sektor sumber daya alam pemerintah daerah Sumatera Selatan yang
bersifat massif dan terstruktur.
Dari
kajian Walhi Sumsel, hampir semua perizinan di sektor sumber daya alam
seperti hutan tanaman industri (HTI) sebagai penyumbang asap kebakaran
hutan dan lahan dilakukan menjelang prosesi pergantian kepala daerah.
"Artinya
jika dugaan ini benar maka wajar jika pemerintah tidak akan melakukan
tindakan represif terhadap perusahaan-perusahaan ini," katanya.
Walhi
Sumatera Selatan juga mendesak Presiden Jokowi blusukan ke Sumatera
Selatan, dan segera mengambil alih upaya penegakan hukum terhadap
perusahaan-perusahaan yang diduga menjadi penyebab kebakaran hutan.
"Pemprov
Sumatera Selatan membuka seluas-luasnya akses publik atas informasi
kebakaran hutan dan juga rapat-rapat kordinasi untuk upaya-upaya
penanggulangan bencana asap, serta penyebaran dokumentasi hasil melalui
media-media mainstream atau media sosial," harapnya.
Sumber : Antarasumbar.com
Artikel Terkait:
Kebakaran Hutan
- Largest NGO says APP peat fires deliberately set for replanting purposes
- Modus Klaim Asuransi di Balik Kejadian Kebakaran Hutan dan lahan
- Memantau Hutan dengan Wahana Tanpa Awak
- Walhi Minta Presiden Jokowi “Blusukan” Ke Palembang
- KEBAKARAN HUTAN: Pemerintah Diminta Ambil Alih Penegakan Hukum
- JOKOWI - KPK Harus Segera Blusukan dan Ambil Alih Penegakan Hukum atas Perusahaan Pembakar Hutan dan Lahan di Sumsel
- Petisi Gubernur @alexnoerdin Kami bukan iwak salai, Cabut izin dan pidanakan perusahaan pembakar hutan Lahan
- Cabut Izin Perusahaan Penyebab Bencana Asap serta Hentikan Ekspansi Perkebunan dan HTI di Sumatera selatan
- Siaran Pers : Perusahaan Pembakar lahan di Sumsel harus segera di Pidanakan
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar