PALEMBANG - Ratusan petani dari empat organisasi yakni Serikat
Petani Indonesia (SPI) Sumsel, Serikat Petani Sriwijaya (SPS), Persatuan
Pergerakan Petani Indonesia (P3I), Sarekat Hijau Indonesia Sumsel
didampingi WALHI Sumsel mendatangi Markas Polda (Mapolda) Sumsel, Senin
(28/1/2013) pagi.
Mereka berunjuk rasa mengecam penangkapan dan
penganiayaan warga Desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan
Ilir pada tanggal 25 Januari 2013 lalu.
"Banyak warga mengalami
pemukulan, sedikitnya ada 5 orang dianiaya dan ditangkap yakni Ali Aman,
Asmadi, Yuden, Syakfan dan Samroni," kata Koordinator Aksi Anwar Sadat
dari WALHI Sumsel kepada Sripoku.com.
Diceritakannya bila
kejadian bermula saat warga berniat menggelar peringatan Maulid Nabi
pada hari Jumat (25/1/2013) lalu di lahan sengketa antara masyarakat
dengan PTPN VII Cinta Manis.
Saat itu datang sekitar 1.000 orang personel polisi dari Polres Ogan Ilir, Kodim dan Pemkab.
"Kapolsek
AKBP Denni Dharmapala mengatakan hanya untuk silaturahmi dan mendata
warga. Kemudian, Kapolres meminta warga meninggalkan lahan atau diproses
secarahukum karena telah melanggar," ujarnya.
Perdebatan
terjadi antara kedua belah pihak. Warga yang terus menolak bersama-sama
keluar mushola dan memindahkan kegiatan di kebun karet berjarak 5
menter.
"Saat Yasis, Tahlil dan Zikir, seorang warga bernama Aman
yang berada di pinggir barisan saf dipukuli aparat dan ditodong pisol.
Personel lain memerintahkan mushola Az-Zahra dihancurkan, mendengar itu
warga langsung berdiri. Dari situ kejadian bermula," paparnya.
Sumber : http://palembang.tribunnews.com/2013/01/28/ratusan-petani-demo-mapolda-sumsel
Artikel Terkait:
- Penanganan Konflik Agraria: Wakapolri Janji Copot Kapolda Atau Kapolres yang "Nakal"
- Penangkapan Aktivis & Kriminalisasi Petani "Tutupi" Masalah Utama Konflik Agraria Cinta Manis
- Serikat Petani Sumsel Desak Polda Bebaskan Anggotanya
- Ribuan polisi Ogan ilir tangkap dan aniaya Petani saat sedang Peringati Maulid Nabi
- Petani Bentrok di PTPN VII Cinta Manis Sumsel
- Sumsel Darurat Bencana Asap; Cabut Izin dan Pidanakan Perusahaan Pembakar Hutan dan atau Lahan di Sumatera Selatan
- Nyawa Angga dibayar dengan Teguran Tertulis
- Sprin Kapolres OI Dipersoalkan-Sidang Disiplin Kasus Penembakan Warga Limbang Jaya
- Enam Perwira Diadili dalam Kasus Ogan Ilir
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Walhi Sumsel Apresiasi Pembentukan Satgas Percepatan penyelesaian Konflik Agraria dan SDA di Muba.
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Pernyataan Sikap : Negara kembali di Lemahkan oleh Perusahaan HTI (PT. MHP/Marubeni Coorporation)
- Momentum dan Kesempatan Tegakan Wibawa Negara
- SERUAN TERBUKA Menyikapi Kasus Penggusuran Paksa Warga Desa Bumi Makmur, Sumatera Selatan
- Siaran Pers : Mengutuk Tindak Kekerasan dan pengusuran lahan yang dilakukan PT. Musi Hutan Persada (Marubeni Coorporation) bersama aparat Kepolisian, TNI dan POLHUT
- Perber 4 Menteri, Belum Seluruh Kepala Daerah Bentuk IP4T
0 komentar:
Posting Komentar