Aksi Petani Sumsel saat melewati jalan Jend Sudirman Palembang. (Foto Walhi Sumsel) |
PALEMBANG, KOMPAS.com — Lebih dari 1.000 petani dari
berbagai daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) memanfaatkan momentum
peringatan Hari Tani, Senin (24/9/2012), dengan berunjuk rasa. Mereka
menuntut keberpihakan pemerintah dalam konflik lahan antara petani dan
perusahaan.
Bersama Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumsel, para
petani berkumpul di Benteng Kuto Besak, Palembang. Rencananya massa akan
bergerak menuju Kantor Badan Pertanahan Nasional Sumsel dan Gedung DPRD
Sumsel.
Di antara pengunjuk rasa terdapat kelompok-kelompok
petani yang tengah bersengketa lahan dengan sejumlah perusahaan
perkebunan, hutan tanaman industri, ataupun tambang. Salah satunya dari
Gerakan Petani Penesak Bersatu dari Kabupaten Ogan Ilir, yang beberapa
waktu lalu mengajukan tuntutan lahan kepada PT Perkebunan Nusantara VII
Cinta Manis. Konflik ini berbuntut tewasnya Angga bin Darmawan, yang
diduga terkena peluru anggota kepolisian di Desa Limbang Jaya.
Selama
ini, para petani merasa kian terdesak oleh hadirnya
perusahaan-perusahaan yang menggunakan lahan di daerah mereka. Hak
pengelolaan lahan oleh perusahaan semakin luas sehingga lahan garapan
mereka menyusut.
0 komentar:
Posting Komentar