PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menyatakan siap berinvestasi di Tanjung Api-Api (TAA). Namun, berapa nilai investasi belum diketahui, karena Pelindo masih menunggu mekanisme dan ketentuan dari pemerintah setempat.
General Manager (GM) PT Pelindo cabang Palembang Susetyo mengungkapkan, pihaknya sudah membahas TAA sebagai pelabuhan internasional. ”Kita yakin bisa memberikan kontribusi terhadap rencana pembangunan Pelabuhan TAA,” ujarnya saat bertemu Wali Kota Palembang kemarin.
Menurut dia, investasi yang ditanamkan diyakini mampu memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi perusahaan.Namun,berapa nilai investasinya, hingga kini masih dikaji.Pelindo sendiri,mampu membangun fisik pelabuhan, seperti dermaga bongkar muat barang atau penumpang. Terlebih core bisnis Pelindo lebih menitikberatkan pada sektor peti kemas dan kargo.
Saat ini, pihaknya mengaku kesulitan untuk mengembangkan Pelabuhan Boom Baru sebagai pelabuhan sungai. Pasalnya, selain luas areal yang sangat terbatas, perairan Sungai Musi mulai mengalami pendangkalan, sehingga upaya pengembangan Pelabuhan TAA harus diikuti dengan pengalihan Pelabuhan Boom Baru.
Susetyo menilai,Pelabuhan Boom Baru dapat dialihkan menjadi pelabuhan pengumpan yang diperuntukkan bagi kapal kecil dan sedang untuk alur dan suplai hasil komoditas ke Kota Palembang, sehingga Pelabuhan TAA nanti akan menjadi pelabuhan utama bagi kapalkapal berbobot raksasa.
”Dengan adanya Pelabuhan TAA,biaya transportasi antarbenuadiakuiakanlebihmurah, selain menciptakan dampakekonomiyangsangatluas,” tuturnya seraya menjelaskan, Pelindo sendiri sudah mendaftarkan diri sebagai calon investor di Badan Otorita Pengembangan Pelabuhan TAA.
Untuk tindak lanjutnya, kata Susetyo, masih menunggu keputusan pemerintah setempat dan koordinasi dengan Pelindo pusat,sehingga kajian untuk mengikuti tender dapat segera dipenuhi. ”Kita masih susun drafnya. Kita yakin dapat menginvestasikan sebesar-besarnya,karena kita sudah putuskan akan turut andil,”paparnya.
Sementara itu,Wali Kota Palembang H Eddy Santana Putra mengungkapkan, dalam pertemuan dengan pihak Pelindo, tertuang wacana untuk perluasan Boom Baru, sekaligus memindahkan kapal penumpang ke Pelabuhan 35 Ilir, Palembang. Meski begitu, Eddy berharap pelayanan yang diberikan PT Pelindo dapat terus ditingkatkan. ”Jadi,Pelabuhan 35 Ilir khusus untuk penumpang tujuan Muntok (Bangka Belitung). Namun masih perlu dipelajari antara Dishub dan Pelindo,” ucapnya.
Artikel Terkait:
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
1 komentar:
save our children, go gren to gglobal warming
Posting Komentar