WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Minggu, Mei 31, 2009

Pemanasan Global akan Dua Kali Lebih Parah dari Prediksi Lalu

WASHINGTON: Dampak pemanasan global abad ini bisa jadi dua kali lebih parah daripada perkiraan enam tahun lalu, demikian laporan beberapa ahli pekan ini.

Temperatur rata-rata permukaan dapat naik 9,3 derajat fahrenheit (5,2 derajat celsius) sampai 2100, kata beberapa ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Bandingkan dengan studi pada 2003 yang memproyeksikan temperatur rata-rata naik 4,3 derajat F (2,4 derajat celsius).

Studi baru tersebut, yang disiarkan di dalam Journal of Climate, American Meteorogical Society's, menyatakan, perbedaan dalam proyeksi itu ditimbulkan oleh contoh ekonomi yang meningkat dan data ekonomi yang lebih baru dibandingkan dengan skenario sebelumnya.

Peringatan sebelumnya mengenai perubahan iklim juga mungkin telah diselimuti oleh dampak pendinginan global berbagai gunung berapi Abad XX dan oleh buangan jelaga yang dapat menambah pemanasan.

Guna mencapai keputusan mereka, tim MIT itu menggunakan simulasi komputer yang memperhitungkan kegiatan ekonomi dunia serta proses iklim.

Semua proyek tersebut menunjukkan bahwa tanpa tindakan cepat dan besar-besaran, peringatan dramatis itu akan terjadi pada abad ini.

Hasil itu kelihatan jauh lebih parah jika tak ada yang dilakukan guna memerangi perubahan iklim, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya. Namun, terjadi lebih sedikit perubahan jika kebijakan kuat diberlakukan sekarang guna mengurangi buangan gas rumah kaca.

salah satu penulis studi tersebut Ronadl Prinn, "Ada resiko yang lebih besar dibandingkan dengan yang kami perkiraan sebelumnya. Ini ini meningkatkan mendesaknya dilakukannya tindakan darurat."

Studi itu disiarkan saat Presiden AS Barack Obama mengumumkan rencana penetapan standar buangan nasional buat mobil dan truk guna mengurangi polusi pemanasan global dan sistem perdagangan karbon untuk memangkas gas rumah kaca yang dibahas di Komite
Perdagangan dan Energi Senat. (Reuters/Ant/OL-04)




Artikel Terkait:

0 komentar: