PANGKALAN BALAI (SI) – Setelah sehari sebelumnya pipa minyak milik PT Pertamina di Desa Ibul Besar Kampung III,Kecamatan Pemulutan Induk, Kabupaten Ogan Ilir (OI) bocor dan terbakar, kemarin kejadian serupa kembali terjadi.
Kali ini kebocoran pipa minyak Pertamina telah menggenangi tiga titik di wilayah Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, tepatnya di depan Polsek Talang Kelapa.
Diduga akibat kebocoran tersebut telah membuat ratusan liter minyak mentah menggenangi depan rumah makan Padang dan depan toko kelontongan. Walaupun sudah dilakukan upaya perbaikan oleh pihak PT Elnusa Worldwide Service (PT EWS) selaku kontraktor pemeliharaan pipa minyak milik PT Pertamina, namun genangan minyak mentah dari pipa yang bocor tersebut terus bertambah banyak dan menggenangi jalan.
Warga yang rumahnya berada dekat dengan areal pipa bocor itupun khawatir, takut jika minyak tersebut terbakar. Apalagi jarak antara genangan minyak dan rumah warga hanya beberapa meter. Selain itu dikhawatirkan minyak mentah tersebut juga mencemari sumur warga.
Maman, salah seorang warga Kelurahan Sukajadi mengatakan, awalnya minyak mentah tersebut hanya merembes dari dalam tanah. Namun lama kelamaan rembesan minyak tersebut semakin bertambah banyak dan jumlahnya mencapai hingga ratusan liter.
“Minyak yang bocor itukan kalau dilihat jumlahnya mencapai ratusan liter dan walaupun sudah diambil kembali oleh petugas PT EWS dengan menggunakan sekop, namun rembesan minyak terus mengalir. Kami takut nantinya minyak tersebut akan mencemari sumur warga, selain itu sekarang kan musim kemarau dan cuacanya sangat panas sehingga dikhawatirkan genangan minyak tersebut akan terbakar dan membahayakan pemukiman warga. Karena itu kami minta agar pipa bocor tersebut segera ditangani dan rembesan minyaknya secepatnya dibersihkan,” pintanya.
Sedangkan Humas PT EWS, Muchtar Hutapea menjelaskan, bahwa pihaknya saat ini telah berupaya menemukan di mana titik pipa yang bocor itu.Namun hingga kemarin pihaknya belum berhasil menemukan titik kebocoran yang tepat. Guna mencegah agar kebocoran pipa dan genangan minyak tidak meluas ke tempat lain, pihaknya telah mengamankan lokasi bocornya pipa termasuk mengambil kembali minyak yang menggenangi jalan.
Dia menduga,penyebab bocornya pipa tersebut dikarenakan korosi (pengkaratan).Apalagi sebagian besar pipa milik PT Pertamina tersebut sudah tua yang usianya mencapai setengah abad lebih sejak dioperasikanmulai1936-1937silam.
Sumber Kebocoran Pipa Masih Dicari
Laboratorium Forensik (Labfor) Polri cabang Palembang bersama tim safetyPertamina Pendopo melakukan pemeriksaan di lokasi terbakarnya pipa minyak yang terjadi Rabu (29/4) siang di Desa Ibul Besar Kampung III,Kecamatan Pemulutan Induk, Kabupaten Ogan Ilir (OI). Upaya yang dilakukan Pertamina memadamkan api yang melalap pipa penyaluran minyak mentah membuahkan hasil.
Setelah semalaman berjibaku dengan api, Kamis (30/4) pagi api telah berhasil dijinakkan. Meski masih mengepulkan asap tipis,namun pukul 09.00 WIB kemarin api sudah benar-benar padam.Dari pantauan SI di lapangan, luasareayangterbakarmemiliki panjang 175 meter dan lebar 40 meter.Semua tanaman yang berada di lokasi tersebut hangus terbakar.
Genangan minyak masih terlihat menghitam di saluran air yang berada di bawah jalur pipa.Sekitar 20 meter dari titik yang diduga sebagai sumber kebakaran, telah terpasang garis polisi. Empat orang tim Labfor Polri cabang Palembang yang dipimpin AKP Hidayat,tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB Kamis (30/4) siang.
Setibanya di lokasi,mereka langsung berkoordinasi dengan petugas kepolisian yang menangani lokasi tersebut yaitu dari Polsek Pemulutan yang dipimpin langsung Kapolsek AKP Hasanuddin. Selain itu tim Labfor juga meminta keterangan dari petugas pemeriksa saluran pipa minyak.Kemudian mereka juga memeriksa permukaan tanah yang terbakar dan lingkungan di sekitarnya untuk mencari bukti terkait peristiwa dugaan kebocoran pipa minyak Pertamina yang menyebabkan kebakaran.
Checker Oil Pipeline PT Medco, Rudianto menerangkan, di lokasi tersebut terdapat tiga saluran pipa, dua milik Pertamina dan satu Medco.Adapun yang diduga mengalami kebocoran dan terbakar Rabu (29/4) siang kemarin adalah salah satu saluran Pertamina yang tidak lagi dialiri minyak.
Menurut Rudi, saluran itu difungsikan sebagai saluran siaga. Maksudnya adalah ketika pipa yang saat ini digunakan untuk produksi atau menyalurkan minyak mentah mengalami kondisi darurat, barulah saluran pipa siaga tersebut dimanfaatkan.
Kali ini kebocoran pipa minyak Pertamina telah menggenangi tiga titik di wilayah Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, tepatnya di depan Polsek Talang Kelapa.
Diduga akibat kebocoran tersebut telah membuat ratusan liter minyak mentah menggenangi depan rumah makan Padang dan depan toko kelontongan. Walaupun sudah dilakukan upaya perbaikan oleh pihak PT Elnusa Worldwide Service (PT EWS) selaku kontraktor pemeliharaan pipa minyak milik PT Pertamina, namun genangan minyak mentah dari pipa yang bocor tersebut terus bertambah banyak dan menggenangi jalan.
Warga yang rumahnya berada dekat dengan areal pipa bocor itupun khawatir, takut jika minyak tersebut terbakar. Apalagi jarak antara genangan minyak dan rumah warga hanya beberapa meter. Selain itu dikhawatirkan minyak mentah tersebut juga mencemari sumur warga.
Maman, salah seorang warga Kelurahan Sukajadi mengatakan, awalnya minyak mentah tersebut hanya merembes dari dalam tanah. Namun lama kelamaan rembesan minyak tersebut semakin bertambah banyak dan jumlahnya mencapai hingga ratusan liter.
“Minyak yang bocor itukan kalau dilihat jumlahnya mencapai ratusan liter dan walaupun sudah diambil kembali oleh petugas PT EWS dengan menggunakan sekop, namun rembesan minyak terus mengalir. Kami takut nantinya minyak tersebut akan mencemari sumur warga, selain itu sekarang kan musim kemarau dan cuacanya sangat panas sehingga dikhawatirkan genangan minyak tersebut akan terbakar dan membahayakan pemukiman warga. Karena itu kami minta agar pipa bocor tersebut segera ditangani dan rembesan minyaknya secepatnya dibersihkan,” pintanya.
Sedangkan Humas PT EWS, Muchtar Hutapea menjelaskan, bahwa pihaknya saat ini telah berupaya menemukan di mana titik pipa yang bocor itu.Namun hingga kemarin pihaknya belum berhasil menemukan titik kebocoran yang tepat. Guna mencegah agar kebocoran pipa dan genangan minyak tidak meluas ke tempat lain, pihaknya telah mengamankan lokasi bocornya pipa termasuk mengambil kembali minyak yang menggenangi jalan.
Dia menduga,penyebab bocornya pipa tersebut dikarenakan korosi (pengkaratan).Apalagi sebagian besar pipa milik PT Pertamina tersebut sudah tua yang usianya mencapai setengah abad lebih sejak dioperasikanmulai1936-1937silam.
Sumber Kebocoran Pipa Masih Dicari
Laboratorium Forensik (Labfor) Polri cabang Palembang bersama tim safetyPertamina Pendopo melakukan pemeriksaan di lokasi terbakarnya pipa minyak yang terjadi Rabu (29/4) siang di Desa Ibul Besar Kampung III,Kecamatan Pemulutan Induk, Kabupaten Ogan Ilir (OI). Upaya yang dilakukan Pertamina memadamkan api yang melalap pipa penyaluran minyak mentah membuahkan hasil.
Setelah semalaman berjibaku dengan api, Kamis (30/4) pagi api telah berhasil dijinakkan. Meski masih mengepulkan asap tipis,namun pukul 09.00 WIB kemarin api sudah benar-benar padam.Dari pantauan SI di lapangan, luasareayangterbakarmemiliki panjang 175 meter dan lebar 40 meter.Semua tanaman yang berada di lokasi tersebut hangus terbakar.
Genangan minyak masih terlihat menghitam di saluran air yang berada di bawah jalur pipa.Sekitar 20 meter dari titik yang diduga sebagai sumber kebakaran, telah terpasang garis polisi. Empat orang tim Labfor Polri cabang Palembang yang dipimpin AKP Hidayat,tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB Kamis (30/4) siang.
Setibanya di lokasi,mereka langsung berkoordinasi dengan petugas kepolisian yang menangani lokasi tersebut yaitu dari Polsek Pemulutan yang dipimpin langsung Kapolsek AKP Hasanuddin. Selain itu tim Labfor juga meminta keterangan dari petugas pemeriksa saluran pipa minyak.Kemudian mereka juga memeriksa permukaan tanah yang terbakar dan lingkungan di sekitarnya untuk mencari bukti terkait peristiwa dugaan kebocoran pipa minyak Pertamina yang menyebabkan kebakaran.
Checker Oil Pipeline PT Medco, Rudianto menerangkan, di lokasi tersebut terdapat tiga saluran pipa, dua milik Pertamina dan satu Medco.Adapun yang diduga mengalami kebocoran dan terbakar Rabu (29/4) siang kemarin adalah salah satu saluran Pertamina yang tidak lagi dialiri minyak.
Menurut Rudi, saluran itu difungsikan sebagai saluran siaga. Maksudnya adalah ketika pipa yang saat ini digunakan untuk produksi atau menyalurkan minyak mentah mengalami kondisi darurat, barulah saluran pipa siaga tersebut dimanfaatkan.
0 komentar:
Posting Komentar