Sikap
arogan oknum ajudan Gubernur serta oknum anggota Sat Pol PP Provinsi
Sumatera Selatan (Sum-Sel) kembali di pertontonkan, setelah sebelumnya
seorang ketua Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sum-Sel Anwar Sadat,
mendapat bogem mentah dari ajudan Gubernur Sum-Sel saatmenggelar aksi,
kini gilaran 9 mahasiswa Universitas Sriwijaya (unsri) mendapat
pelakukan yang sama pada selasa (11/10/11) silam.
Akibat
peristiwa itu banyak kalangan mengecam diantaranya timbul dari
masyarakat. Kendati demikian LSM Pemantau Penegak Hukum Indonesia (PPHI)
Sumsel. Walau mereka meyakini bila kejadian tersebut murni
inprosedural, bukan perintah dari Gubernur Sumsel.
Ketua LSM
PPHI Edy Mulyadi meyakini, pemukulan yang dialami oleh 9 mahasiswa FK
Unsri tersebut terjadi tanpa sepengetahuan ataupun perintah dari
Gubernur Alex Noerdin. "itu terjadi saat iring - iringan Patwal, tapi
kita sangat yakin bahwa sikap arogan tersebut bukan perintah dari
Gubernur," bebernya, minggu (16/10/11) siang.
Atas dasar itulah
Mulyadi meminta, agar Pemerintah dapat menindak tegas pelaku pemukulan
kemarin, mengingat perbuatan arogan tersebut secara tak langsung dapat
mencoreng nama Pemprov Sumsel terutama Gubernur Alex Noerdin. "kalau
perlu oknum tersebut diganti dan diumumkan di media massa, karena bila
tidak diganti justru berdampak pada pencitraan negative terhadap
Gubernur di mata masyarakat," ujarnya.
Selain itu PPHI, juga
medesak pihak kepolisian dalam hal ini Polres Ogan Ilir (OI) untuk terus
memproses secara hukum, pengaduan mahasiswa yang disampaikan melalui
laporan polisi nomor TAL/D/B-308/X/2011/SUMSEL/RES/OI, tertanggal 11
Oktober 2011, sekitar pukul 11.36 WIB, atas dugaan penganiayaan terhadap
9 mahasiswa Unsri, tersebut. "Kejadian ini sifatnya situasional
belaka, bukan memang keberadaan mahasiswa saat itu, mengancam
keselamatan gubernur," tukas Mulyadi.
Sebelumnya puluhan
mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsri beberapa waktu lalu
menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pemprov Sumsel dengan
tuntutan pencopotan jabatan terhadap oknum pemukulan.
Presiden
Mahasiswa (Presma) BEM Unsri, Dedi Susanto menjelaskan, aksi demonstrasi
yang digelar pihaknya, dilakukan untuk menuntut keadilan atas dugaan
tindak kriminal, berupa penganiayaan.
Menanggapi kejadian
tersebut, Asisten I bidang pemerintahan, Setda Pemprov Sumsel, Mukti
Sulaiman menyatakan, permintaan maafnya kepada mahasiswa atas perlakuan
yang tidak menyenangkan dari 2 oknum saat iring-iringan patwal beberapa
waktu lalu. "saya minta maaf bila tindakan mereka berlebihan," tutupnya.
Sumber : KabarIndonesia.com
WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.
Kunjungi Alamat Baru Kami
Selasa, Oktober 18, 2011
Ajudan Gubernur Sumsel dan Pol PP Hajar 9 Mahasiswa Unsri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar