Palembang -
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan
mengkampanyekan program penggalangan dukungan publik, untuk fokus pada
upaya penyelamatan dan pemulihan ekosistem Sungai Musi di daerahnya.
Direktur Eksekutif
Walhi Sumsel Anwar Sadat, didampingi Stafnya, Hadi Jatmiko, di
Palembang, Sabtu, menilai kondisi ekosistem Sungai Musi yang membelah
Kota Palembang dan mengalir di sejumlah daerah di Provinsi Sumsel hingga
ke wilayah provinsi perbatasan itu, kini kondisinya memprihatinkan.
Selain
terus menjadi sasaran pembuangan limbah pencemaran, baik oleh kalangan
industri maupun aktivitas domestik warga masyarakat, lingkungan dan
kondisi masyarakat sekitar Sungai Musi juga perlu segera diselamatkan
dan dipulihkan kembali.
Sungai Musi merupakan
jatung kehidupan warga Sumsel sejak zaman dulu hingga sekarang, namun
masih minim upaya untuk melindunginya dari berbagai ancaman pencemaran
dan pengrusakan eksosistem daerah aliran sungai (DAS)-nya.
Kondisi
tersebut, antara lain terekspose dari hasil Jelajah Musi yang dilakukan
tim Harian Umum Kompas bekerja sama dengan Pemprov Sumsel beberapa
waktu lalu, kemudian didokumentasikan dan dibukukan selain dimuat secara
berseri di koran nasional tersebut.
Menurut
Sadat, melalui Divisi Penggalangan Sumberdaya (PSD), forum LSM ini
tengah gencar melakukan kampanye publik untuk penyelamatan Sungai Musi
itu.
PSD Walhi Sumsel sedang mengkampanyekan
program penggalangan dukungan publik, untuk fokus kampanye penyelamatan
Sungai Musi dalam bentuk dukungan publik yang diharapkan lebih
dititikberatkan pada penggalangan dana, kata dia pula.
"Hasil
penggalangan dana itu akan digunakan untuk membantu masyarakat dan
melakukan upaya pemulihan lingkungan hidup Sungai Musi," ujar Sadat
lagi.
Bantuan dana untuk pemulihan ekosistem
dan masyarakat sekitar DAS Sungai Musi itu, dapat disalurkan melalui
rekening Walhi Sumsel pada Bank BNI atasnama Walhi Sumsel, dengan nomor
rekening 0051455164.
"Kami terus mengupayakan
dukungan publik untuk peduli pada kelestarian Sungai Musi melalui
dukungan dana publik tersebut," ujar Hadi Jatmiko pula.
Walhi
merupakan organisasi forum lingkungan hidup terbesar di Indonesia,
dengan jumlah anggota mencapai 493 organisasi yang tersebar pada 27
provinsi di Indonesia.
Sejak 15 Oktober 1980,
Walhi secara aktif telah mendorong upaya-upaya pemulihan lingkungan
hidup di Indonesia, dengan fokus kampanye pada isu pokok air, pangan dan
keberlanjutan, hutan dan perkebunan, energi dan tambang, pesisir dan
laut, serta pengembangan hukum dan litigasi.
Dalam
rangka peringatan HUT Walhi ke-31 di Sumsel dengan tema "Walhi untuk
Indonesia", digelar sejumlah kegiatan berupa rangkaian acara, di
antaranya "Gathering Malam Hiburan" bersama Melanie Subono, pameran foto
lingkungan hidup dan beberapa kegiatan penyadaran kelestarian
lingkungan hidup untuk sejumlah sasaran kampanye lainnya.
Walhi
Sumsel juga memberikan sejumlah penghargaan kepada institusi media
massa dan individu yang dinilai aktif dan peduli pada upaya penyelamatan
dan pemulihan lingkungan hidup di daerahnya.
LKBN
ANTARA Biro Sumsel dan RRI Palembang merupakan institusi media massa
yang mendapatkan penghargaan itu, karena dinilai oleh Walhi Sumsel
selama ini aktif mengkampanyekan pemulihan dan pelestarian lingkungan
hidup melalui pemberitaannya.
Sumber: Antaranews.com
0 komentar:
Posting Komentar