Metrotvnews.com, Palembang: Aktivis Wahana Lingkungan
Hidup Indonesia (Walhi) di Sumatera Selatan mengajak seluruh lapisan
masyarakat provinsi setempat terutama yang berada di daerah kawasan
hutan untuk siaga mengantisipasi terjadi kebakaran hutan pada musim
kemarau sekarang ini.
"Wilayah Sumsel sekarang ini mulai memasuki musim kemarau, meskipun masih terdapat banyak turun hujan namun langkah antisipasi kebakaran hutan perlu dipersiapkan sehingga hutan di daerah bisa diselamatkan dan tidak menimbulkan masalah kabut asap seperti yang terjadi di Riau," kata Plt Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumsel Hadi Jatmiko di Palembang, Kamisn (20/6).
Menurutnya, permasalahan kabut asap dan kebakaran hutan akibat ulah manusia sengaja melakukan pembakaran untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan atau faktor alam, selalu muncul pada setiap musim kemarau.
Kondisi ini seharusnya tidak terjadi, jika pemerintah menyiapkan konsep khusus yang serius untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan pembakaran lahan pertanian atau perkebunan pada setiap musim kemarau tiba, katanya.
Dijelaskannya, untuk menyelamatkan hutan di provinsi yang memiliki 15 kabupaten dan kota ini, aktivis Walhi berupaya mengajak masyarakat terutama yang ada di desa binaan melakukan berbagai persiapan antisipasi terjadinya bencana kebakaran hutan di daerah sekitar.
Selain itu juga, pihaknya akan melakukan pengawasan areal perusahaan perkebunan milik perusahaan negara dan swasta yang berpotensi melakukan pembakaran untuk membersihkan lahan pascapanen atau membuka lahan baru.
Melalui upaya yang dilakukan aktivis lingkungan dan adanya partisipasi masyarakat diharapkan kerusakan hutan akibat kebakaran yang disebabkan faktor alam atau ulah manusia, serta masalah kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat bisa diminimalisir pada musim kemarau tahun ini, kata Hadi pula. (Ant)
"Wilayah Sumsel sekarang ini mulai memasuki musim kemarau, meskipun masih terdapat banyak turun hujan namun langkah antisipasi kebakaran hutan perlu dipersiapkan sehingga hutan di daerah bisa diselamatkan dan tidak menimbulkan masalah kabut asap seperti yang terjadi di Riau," kata Plt Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumsel Hadi Jatmiko di Palembang, Kamisn (20/6).
Menurutnya, permasalahan kabut asap dan kebakaran hutan akibat ulah manusia sengaja melakukan pembakaran untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan atau faktor alam, selalu muncul pada setiap musim kemarau.
Kondisi ini seharusnya tidak terjadi, jika pemerintah menyiapkan konsep khusus yang serius untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan pembakaran lahan pertanian atau perkebunan pada setiap musim kemarau tiba, katanya.
Dijelaskannya, untuk menyelamatkan hutan di provinsi yang memiliki 15 kabupaten dan kota ini, aktivis Walhi berupaya mengajak masyarakat terutama yang ada di desa binaan melakukan berbagai persiapan antisipasi terjadinya bencana kebakaran hutan di daerah sekitar.
Selain itu juga, pihaknya akan melakukan pengawasan areal perusahaan perkebunan milik perusahaan negara dan swasta yang berpotensi melakukan pembakaran untuk membersihkan lahan pascapanen atau membuka lahan baru.
Melalui upaya yang dilakukan aktivis lingkungan dan adanya partisipasi masyarakat diharapkan kerusakan hutan akibat kebakaran yang disebabkan faktor alam atau ulah manusia, serta masalah kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat bisa diminimalisir pada musim kemarau tahun ini, kata Hadi pula. (Ant)
Artikel Terkait:
agraria
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Walhi Sumsel Apresiasi Pembentukan Satgas Percepatan penyelesaian Konflik Agraria dan SDA di Muba.
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Pernyataan Sikap : Negara kembali di Lemahkan oleh Perusahaan HTI (PT. MHP/Marubeni Coorporation)
- Momentum dan Kesempatan Tegakan Wibawa Negara
- SERUAN TERBUKA Menyikapi Kasus Penggusuran Paksa Warga Desa Bumi Makmur, Sumatera Selatan
- Siaran Pers : Mengutuk Tindak Kekerasan dan pengusuran lahan yang dilakukan PT. Musi Hutan Persada (Marubeni Coorporation) bersama aparat Kepolisian, TNI dan POLHUT
- Perber 4 Menteri, Belum Seluruh Kepala Daerah Bentuk IP4T
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar