WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Kamis, Juni 20, 2013

Walhi Sumsel ajak Masyarakat Siaga Kebakaran Hutan

Metrotvnews.com, Palembang: Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) di Sumatera Selatan mengajak seluruh lapisan masyarakat provinsi setempat terutama yang berada di daerah kawasan hutan untuk siaga mengantisipasi terjadi kebakaran hutan pada musim kemarau sekarang ini.

"Wilayah Sumsel sekarang ini mulai memasuki musim kemarau, meskipun masih terdapat banyak turun hujan namun langkah antisipasi kebakaran hutan perlu dipersiapkan sehingga hutan di daerah bisa diselamatkan dan tidak menimbulkan masalah kabut asap seperti yang terjadi di Riau," kata Plt Direktur Eksekutif  Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumsel Hadi Jatmiko di Palembang, Kamisn (20/6).

Menurutnya, permasalahan kabut asap dan kebakaran hutan akibat ulah manusia sengaja melakukan pembakaran untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan atau faktor alam, selalu muncul pada setiap musim kemarau.

Kondisi ini seharusnya tidak terjadi, jika pemerintah menyiapkan konsep khusus yang serius untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan pembakaran lahan pertanian atau perkebunan pada setiap musim kemarau tiba, katanya.

Dijelaskannya, untuk menyelamatkan hutan di provinsi yang memiliki 15 kabupaten dan kota ini, aktivis Walhi berupaya mengajak masyarakat terutama yang ada di desa binaan melakukan berbagai persiapan antisipasi terjadinya bencana kebakaran hutan di daerah sekitar.

Selain itu juga, pihaknya akan melakukan pengawasan areal perusahaan perkebunan milik perusahaan negara dan swasta yang  berpotensi melakukan pembakaran untuk membersihkan lahan pascapanen atau membuka lahan baru.

Melalui upaya yang dilakukan aktivis lingkungan dan adanya partisipasi masyarakat diharapkan kerusakan hutan akibat kebakaran yang disebabkan faktor alam atau ulah manusia, serta masalah kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat bisa diminimalisir pada musim kemarau tahun ini, kata Hadi pula. (Ant)



Artikel Terkait:

0 komentar: