Kalo Gubernur Sumsel Ingin mendengar(menjadi Pendengar) Aspirasi Petani pada perayaan Hari Tani Nasional di Sumsel kemarin, Mengapa Ketika Bapak Gubernur datang langsung Memaksa untuk mengambil pengeras suara dari Koordinator Aksi?? bukankah itu suatu hal yang menunjukan bahwa GUBERNUR Sumsel H. Alex Noerdin bukan ingin mendengar (menjadi Pendengar) tetapi ingin di Dengar. (pernyataan Gubernur yang tidak sesuai dengan Fakta Lapangan)
LINK berita ini di yahoo.com Sudah (di)Hilang (error) Gubernur Tidak Bermaksud Provokasi Massa Aksi HTN
Gubernur Tidak Bermaksud Provokasi Massa Aksi HTN
Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin, tidak bermaksud memprovokasi massa aksi saat perayaan Hari Tani Nasional Senin (27/9), yang menimbulkan insiden pemukulan terhadap Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia setempat.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel Robby Kurniawan, di Palembang, Kamis mengatakan, gubernur saat itu bukan sengaja untuk mendatangi massa aksi.
Menurut dia, kedatangan Alex merupakan kebetulan saja, setelah dari kantor DPRD Sumsel bedah SEA Games, terlihat oleh gubernur massa aksi yang berkumpul di kawasan Gedung Olahraga Palembang, lalu dihampirinya.
"Ini yang perlu diklarifikasi, sebab termonitor massa pengunjuk rasa, akan menyampaikan aspirasinya ke kantor Pemprov, maka pak Alex berinisiatif mendatanginya untuk mendengarkan aspirasi petani tersebut," ujarnya.
Ia mengungkapkan, tidak benar jika kedatangannya untuk menghalang-halangi aksi itu, apalagi untuk memprovokasi massa aksi sehingga terjadinya insiden.
Sebab, kedatangannya hanya sekedar untuk mendengarkan aspirasi petani. Terlebih kebijakan ada di tangan gubernur.
"Tidak banyak, pemimpin yang berkenan datang di tengah-tengah pengunjuk rasa," ucapnya.
Ia menilai, dari kejadian itu, massa petani itu juga terjadi pro dan kontra. Ada yang menerima kedatangan gubernur, begitu pula sebaliknya.
Sementara Anwar Sadat, Direktur Walhi Sumsel korban pemukulan atas insiden itu mengatakan, jika hari ini, dirinya akan diperiksa pihak kepolisian daerah (Polda) setempat, guna dipintai keterangan berkaitan hal tersebut.
LINK berita ini di yahoo.com Sudah (di)Hilang (error) Gubernur Tidak Bermaksud Provokasi Massa Aksi HTN
Gubernur Tidak Bermaksud Provokasi Massa Aksi HTN
Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin, tidak bermaksud memprovokasi massa aksi saat perayaan Hari Tani Nasional Senin (27/9), yang menimbulkan insiden pemukulan terhadap Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia setempat.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel Robby Kurniawan, di Palembang, Kamis mengatakan, gubernur saat itu bukan sengaja untuk mendatangi massa aksi.
Menurut dia, kedatangan Alex merupakan kebetulan saja, setelah dari kantor DPRD Sumsel bedah SEA Games, terlihat oleh gubernur massa aksi yang berkumpul di kawasan Gedung Olahraga Palembang, lalu dihampirinya.
"Ini yang perlu diklarifikasi, sebab termonitor massa pengunjuk rasa, akan menyampaikan aspirasinya ke kantor Pemprov, maka pak Alex berinisiatif mendatanginya untuk mendengarkan aspirasi petani tersebut," ujarnya.
Ia mengungkapkan, tidak benar jika kedatangannya untuk menghalang-halangi aksi itu, apalagi untuk memprovokasi massa aksi sehingga terjadinya insiden.
Sebab, kedatangannya hanya sekedar untuk mendengarkan aspirasi petani. Terlebih kebijakan ada di tangan gubernur.
"Tidak banyak, pemimpin yang berkenan datang di tengah-tengah pengunjuk rasa," ucapnya.
Ia menilai, dari kejadian itu, massa petani itu juga terjadi pro dan kontra. Ada yang menerima kedatangan gubernur, begitu pula sebaliknya.
Sementara Anwar Sadat, Direktur Walhi Sumsel korban pemukulan atas insiden itu mengatakan, jika hari ini, dirinya akan diperiksa pihak kepolisian daerah (Polda) setempat, guna dipintai keterangan berkaitan hal tersebut.
Artikel Terkait:
Pernyataan Sikap
- Walhi Sumsel : Penurunan Emisi Tanpa Penegakan Hukum = Bohong!
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Walhi : Indonesia Darurat Kejahatan Korporasi, Presiden Segeralah Bertindak!
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Walhi Sumsel : Addendum Andal PT. OKI Pulp and Paper Mills, Pemaksaan dan Penekanan terhadap sumber daya alam
- Pernyataan Sikap Bersama : Mengutuk Pengusuran pemukiman dan lahan Dusun cawang Gumilir yang di lakukan PT. MUsi Hutan Persada (Marubeni)
- Pernyataan Sikap : Negara kembali di Lemahkan oleh Perusahaan HTI (PT. MHP/Marubeni Coorporation)
- Siaran Pers : Bencana Ekologis mengintai ; Ubah Persfektif, Perbaiki tata Kelola Hutan dan Lahan
- Siaran Pers : Keuntungan bagi negara Kaya, tidak ada jaminan perbaikan iklim dan keselamatan rakyat
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar