MURA – Mes di dua lokasi milik PT Musi Hutan Persada (MHP) yang terletak di SP V Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas, dibakar massa.
Aksi pembakaran terjadi dua kali dengan waktu dan tempat yang berbeda. Pertama pada Minggu (10/10) sekitar pukul 10.00 WIB, massa melakukan aksi pembakaran mes karyawan di blok Cawang, Muara Lakitan. Akibat pembakaran itu, mes karyawan hangus. Massa yang kurang puas akhirnya kembali melakukan aksinya di unit 9, SV 5, Desa Tri Anggun Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, sekitar 10.30 WIB kemarin. Akibat aksi massa yang jumlahnya ratusan,seluruh gedung karyawan yang sebanyak 15 unit rata dengan tanah akibat dilalap api.
Tak hanya gedung karyawan,massa juga membakar fasilitas kantor seperti gudang dan kantor logistik, tangki bahan bakar minyak (BBM) 2 unit, kantor pusat 1 unit, mobil double gardan 1 unit, radio reck 1 unit,dan 1 unit sepeda motor. Asisten I Setda Musi Rawas Meftah Joni yang terjun ke lokasi saat dihubungi tadi malam menyebutkan, massa diduga berasal dari Desa Suban, Kecamatan Talang Ubi, Muara Enim, yang memang letaknya berbatasan langsung dengan Kabupaten Musi Rawas. “Informasi yang kita dapatkan, massa yang melakukan aksi tersebut bukan dari Musi Rawas, melainkan dari Desa Suban, Kecamatan Talang Ubi, Muara Enim,”ujarnya tadi malam.
Pihaknya belum menerima informasi yang jelas terkait pemicu yang menyebabkan aksi tersebut. Namun,warga Musi Rawas di SP 5 dan 6 trans Hutan Tanaman Industri (HTI) Kecamatan Muara Lakitan diimbau tidak terpancing dengan suasana yang ada dan jangan sampai ada provokasi dengan aksi tersebut. “Kita sudah menyampaikan kejadian ini kepada bapak bupati. Beliau mengimbau masyarakat di SP5 dan 6 dapat menahan diri dan tidak terpancing dengan situasi tersebut,” katanya. Sementara itu, dari informasi yang terhimpun, massa juga merencanakan aksi pembakaran lanjutan di wilayah Kecamatan Benakat, Muara Enim.
Salah seorang warga SP 5 Desa Tri Anggun Jaya, Indra, membantah jika aksi penyerangan dilakukan warga SP 5 dan SP 6 trans HTI.“Yang jelas bukan warga kami yang menyerang kantor PT MHP. Kami justru menyerahkan sepenuhnya kepada aparat pemerintahan terkait sengketa lahan,”tukasnya Sedangkan, informasi lain menyebutkan, perusakan hingga pembakaran dipicu konflik lahan antara warga dan PT MHP.Warga menilai PT MHP mencoba merebut dan mengambil alih lahan yang sudah dikelola sebagian massa dengan mengeluarkan surat edaran dari manajemen PT MHP.Isinya,supaya warga sekitar segera mengosongkan lahan karena akan ditanami tanaman produksi PT MHP.
Kepala Polres Musi Rawas Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Imam Syacroni menegaskan, pihaknya terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif aksi tersebut.Saat ini Polres sudah menyiagakan personel sebanyak satu peleton Dalmas, Reserse, dan Intel untuk terjun dan melakukan pengamanan di lokasi pembakaran untuk melakukan oleh TKP dan mencari motif aksi tersebut. Imam mengaku, sampai saat ini PT MHP belum membuat laporan tertulis terkait aksi tersebut. Sedangkan,para pelaku pembakaran hingga tadi malam belum ada yang diamankan.
Namun, untuk suasana di lokasi, saat ini sudah kondusif. “Kami sudah mengirimkan anggota untuk memperkuat anggota Polsek Muara Lakitan untuk mengamankan lokasi,” ujarnya semalam.
Aksi pembakaran terjadi dua kali dengan waktu dan tempat yang berbeda. Pertama pada Minggu (10/10) sekitar pukul 10.00 WIB, massa melakukan aksi pembakaran mes karyawan di blok Cawang, Muara Lakitan. Akibat pembakaran itu, mes karyawan hangus. Massa yang kurang puas akhirnya kembali melakukan aksinya di unit 9, SV 5, Desa Tri Anggun Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, sekitar 10.30 WIB kemarin. Akibat aksi massa yang jumlahnya ratusan,seluruh gedung karyawan yang sebanyak 15 unit rata dengan tanah akibat dilalap api.
Tak hanya gedung karyawan,massa juga membakar fasilitas kantor seperti gudang dan kantor logistik, tangki bahan bakar minyak (BBM) 2 unit, kantor pusat 1 unit, mobil double gardan 1 unit, radio reck 1 unit,dan 1 unit sepeda motor. Asisten I Setda Musi Rawas Meftah Joni yang terjun ke lokasi saat dihubungi tadi malam menyebutkan, massa diduga berasal dari Desa Suban, Kecamatan Talang Ubi, Muara Enim, yang memang letaknya berbatasan langsung dengan Kabupaten Musi Rawas. “Informasi yang kita dapatkan, massa yang melakukan aksi tersebut bukan dari Musi Rawas, melainkan dari Desa Suban, Kecamatan Talang Ubi, Muara Enim,”ujarnya tadi malam.
Pihaknya belum menerima informasi yang jelas terkait pemicu yang menyebabkan aksi tersebut. Namun,warga Musi Rawas di SP 5 dan 6 trans Hutan Tanaman Industri (HTI) Kecamatan Muara Lakitan diimbau tidak terpancing dengan suasana yang ada dan jangan sampai ada provokasi dengan aksi tersebut. “Kita sudah menyampaikan kejadian ini kepada bapak bupati. Beliau mengimbau masyarakat di SP5 dan 6 dapat menahan diri dan tidak terpancing dengan situasi tersebut,” katanya. Sementara itu, dari informasi yang terhimpun, massa juga merencanakan aksi pembakaran lanjutan di wilayah Kecamatan Benakat, Muara Enim.
Salah seorang warga SP 5 Desa Tri Anggun Jaya, Indra, membantah jika aksi penyerangan dilakukan warga SP 5 dan SP 6 trans HTI.“Yang jelas bukan warga kami yang menyerang kantor PT MHP. Kami justru menyerahkan sepenuhnya kepada aparat pemerintahan terkait sengketa lahan,”tukasnya Sedangkan, informasi lain menyebutkan, perusakan hingga pembakaran dipicu konflik lahan antara warga dan PT MHP.Warga menilai PT MHP mencoba merebut dan mengambil alih lahan yang sudah dikelola sebagian massa dengan mengeluarkan surat edaran dari manajemen PT MHP.Isinya,supaya warga sekitar segera mengosongkan lahan karena akan ditanami tanaman produksi PT MHP.
Kepala Polres Musi Rawas Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Imam Syacroni menegaskan, pihaknya terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif aksi tersebut.Saat ini Polres sudah menyiagakan personel sebanyak satu peleton Dalmas, Reserse, dan Intel untuk terjun dan melakukan pengamanan di lokasi pembakaran untuk melakukan oleh TKP dan mencari motif aksi tersebut. Imam mengaku, sampai saat ini PT MHP belum membuat laporan tertulis terkait aksi tersebut. Sedangkan,para pelaku pembakaran hingga tadi malam belum ada yang diamankan.
Namun, untuk suasana di lokasi, saat ini sudah kondusif. “Kami sudah mengirimkan anggota untuk memperkuat anggota Polsek Muara Lakitan untuk mengamankan lokasi,” ujarnya semalam.
0 komentar:
Posting Komentar