PALEMBANG - Pembangunan yang saat ini berlangsung kerap meminggirkan rakyat dan juga kelestarian lingkungan hidup. Akibatnya, bencana ekologi muncul adalah realitas yang tak terhindarkan.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumsel, Anwar Sadat saat peringatan tiga dekade Walhi, Kamis (14/10) di pelataran GOR.
Tema peringatan kali ini pulihkan Sumsel, Pulihkan Indonesia dan Utamakan Kepentingan Rakyat.
"Yang memprihatinkan yang menjadi korban bencana ekologi berupa ketimpangan sosial dan kemiskinan harus diderita masyarakat," kata saat berpidato.
Disebutkan, upaya perbaikan terhadap bencana ekologi dalam kenyataannya tidak sebanding dengan daya rusak yang terjadi.
Dengan melihat kondisi sekarang lanjut Sadat, Walhi konsisten memperjuangkan rakyat dan lingkungan hidup meski perjuangan Walhi penuh keterbatasan.
"Kami mempertahankan modal Sumsel," kata Sadat.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumsel, Anwar Sadat saat peringatan tiga dekade Walhi, Kamis (14/10) di pelataran GOR.
Tema peringatan kali ini pulihkan Sumsel, Pulihkan Indonesia dan Utamakan Kepentingan Rakyat.
"Yang memprihatinkan yang menjadi korban bencana ekologi berupa ketimpangan sosial dan kemiskinan harus diderita masyarakat," kata saat berpidato.
Disebutkan, upaya perbaikan terhadap bencana ekologi dalam kenyataannya tidak sebanding dengan daya rusak yang terjadi.
Dengan melihat kondisi sekarang lanjut Sadat, Walhi konsisten memperjuangkan rakyat dan lingkungan hidup meski perjuangan Walhi penuh keterbatasan.
"Kami mempertahankan modal Sumsel," kata Sadat.
0 komentar:
Posting Komentar