WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Senin, November 05, 2012

Palembang Butuh Pemimpin yang Peduli Lingkungan Hidup

Palembang - Di musim kemarau, sebagian wilayah Palembang mengalami kekeringan. Namun saat beralih ke musim penghujan, banjir justru terjadi di Palembang. Kawasan ini pun membutuhkan pemimpin yang peduli dengan lingkungan hidup.

"Suksesi politik di Palembang maupun di Sumsel tinggal beberapa bulan lagi. Selain persoalan ekonomi, persoalan yang sangat menonjol di Sumsel yakni mengenai lingkungan hidup, transportasi, dan pendidikan maupun kesehatan. Tapi kami menilainya persoalan lingkungan hidup yang menjadi inti dari persoalan tersebut, sehingga ke depan Palembang maupun Sumsel membutuhkan pemimpin yang peduli dengan persoalan lingkungan hidup," kata Direktur Walhi Sumsel, Anwar Sadat, kepada sejumlah wartawan di Palembang, Minggu (4/11/2012),

Dijelaskan Sadat, jika pemimpin memperhatikan lingkungan hidup, dia akan mempertimbangkan berbagai kebijakan yang dapat merusak lingkungannya. Akhirnya, manusia pun bisa terselamatkan baik secara ekonomi maupun kesehatan.

"Saat ini berbagai kebijakan yang ada sangat tidak peduli dengan lingkungan hidup, maka munculah persoalan banjir, kekeringan, kesehatan, kemiskinan," lanjut pria ini.

Menurut Sadat, jika tidak segera dibenahi, lingkungan di Palembang akan semakin rusak. Harus ada kebijakan revitalisasi anak sungai di Palembang dan menjaga wilayah rawa-rawa.

"Palembang ini sejak dulu merupakan wilayah basah atau perairan. Tapi pembangunan yang dijalankan selama ini menghabisi keberadaan anak sungai dan rawa-rawa, akibatnya kondisinya seperti saat ini. Maka ke depan harus ada upaya revitalisasi anak sungai dan menjaga wilayah rawa-rawa dari aktifitas penimbunan," papar Sadat.

"Selanjutnya diperluas wilayah RTH (ruang terbuka hijau) dan penataan sampah berbasis komunitas," lanjutnya lagi.

"Jika calon pemimpin tidak punya pemikiran mengenai lingkungan hidup, maka Palembang akan cepat menjadi seperti Jakarta saat ini," kata Sadat menutup pembicaraan.

Sumber : Detik.com



Artikel Terkait:

0 komentar: