![]() |
MHI : SAVE RTH (foto Walhi Sumsel) |
"Kami menolak pembangunan PSCC, dimana pembangubunan tersebut berada di kawasan GOR yang merupakan ruang publik, dan ini kami anggap Ilegal,"kata koordinator aksi, Gita Mension.
Pihaknya sendiri menyesalkan, hanya ada 1 wakil rakyat di tempat, saat mereka menggelar aksi."Kami kecewa dari 75 DPRD Sumsel hanya 1 wakil rakyat ditempat,"tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, masa sendiri ditemui Wakil ketua DPRD Sumsel, A H Djauhari, dan dirinya mengatakan mohon maaf hanya dirinya yang ada ditempat.
"Ini dukungan moral saya sepakat, ruang terbuka hijau, masih banyak yang lainnya.
Segogyanya. Saya mengharapakan kekuatan lebih banyak, sehingga partisipasi anda semakin diperhatikan, dan anggota lainnya dari komisi I dan V sedang kunker keluar daerah hari ini,"capnya.
Sempat terjadi ketegangan antara pendemo dan Djauhari,"Karena saya bukan untuk dilecehkan disini,"pungkas DJauhari tampak kesal, dan ia berjanji akan menyalurkan aspirasi MHI ke komisi IV untuk ditindaklanjuti lagi
sumber : sumel.tribunnews.com
Artikel Terkait:
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar