PALEMBANG--MICOM: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi
Sumsel) bersama dengan Koalisi Masyarakat sipil untuk Penyelamatan Hutan
dan Keselamatan Rakyat menolak rencana pembangunan pabrik bubur kertas
di wilayah tersebut.
Pabrik tersebut direncanakan dibangun di kawasan Desa Air Sugihan,
Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel.
Direktur Walhi Sumsel Anwar Sadat menilai pembangunan pabrik PT OKI
Pulp and Paper Mills merupakan ancaman bagi hutan Indonesia dan
keselamatan rakyat.
Sumsel memiliki hutan seluas 3,7 Juta hektare. Saat ini luasan hutan yang kondisinya masih baik hanya sekitar 800 Ribu hektare.
"Kerusakan Hutan salah satunya disebabkan oleh pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI)," jelas Sadat.
Berdasarkan data Dinas Kehutanan Sumsel 2012, luas HTI di Sumsel
berjumlah 1.375.312 hektare yang dikuasai oleh 19 perusahaan. Dari
luasan tersebut hanya 944,205 hektare yang efektif untuk tanaman pokok.
Rencana pemerintah untuk membangun pabrik yang digadang-gadang
merupakan terbesar di dunia tersebut oleh perusahaan dengan pembiayaan
100 persen modal asing berdasarkan Surat BKPM No 361/1/IP/PMA/2012
tentang izin Prinsip Penanaman Modal PT OKI Pulp and Paper Mills.
"Rencana akan dibangun di Desa Jadi Mulya dengan luas mencapai
2.800 Hektare, 200 hektara di antaranya untuk Dermaga. Namun, kajian
Amdalnya masih belum diputuskan instansi terkait," tambah Sadat.
Pabrik tersebut nantinya akan memproduksi pulp sebesar 2.000.000
ton/tahun, dengan kebutuhan bahan baku kayu mencapai sedikitnya 8,6 juta
ton/tahun.
Selain itu, ujarnya pembangunan pabrik ini juga diperkirakan akan
semakin meningkatkan konflik agraria di Sumsel yang setiap tahunnya
terus mengalami peningkatan.
Bupati OKI Ishak Mekki, mengatakan pabrik yang akan dibangun di
kawasan desa Air Sugihan Kecamatan Air Sugihan akan menampung banyak
tenaga kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat terutama yang
menanam pohon kertas.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Yusrin Effendi mengaku belum
mendapatkan kabar perihal pembangunan pabrik kertas tersebut. Pun dengan
Dinas Penanaman Modal Asing Provinsi Sumsel Permana juga belum
mendapatkan kabar pembangunan pabrik yang merupakan investasi modal
asing.
sumber ; http://m.mediaindonesia.com
WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.
Kunjungi Alamat Baru Kami
Senin, November 26, 2012
Khawatir Lingkungan Rusak, Walhi Sumsel Tolak Pabrik Kertas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar