WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Sabtu, Agustus 14, 2010

Pipa PERTAMINA MELEDAK ( LAGI )

PALEMBANG, — Pipa distribusi crude oil (minyak mentah) yang membentang di Jl Taqwa, Lorong Purwo, Desa Sukamulyo, perbatasan Kecamatan Sematang Borang dan Kecamatan Kalidoni, Palembang bocor dan terbakar, Jumat (13/8) dini hari. Api mulai membesar sekitar pukul 05.30 dan baru dapat dipadamkan 11 jam kemudian. Regu pemadam kebakaran dari Pertamina dan Pemkot Palembang bekerja keras menjinakan api yang terus membesar akibat tersulut minyak yang berada di dalam pipa.


Pantauan Sripo di lokasi kejadian, pipa yang terbakar berisi crude oil berada di area persawahan. Meski tidak ada korban jiwa, namun tetap membuat panik warga yang bermukim tak jauh dari lokasi kejadian. Asap hitam pekat yang membumbung tinggi di langit pun terlihat jelas dari kejauhan karena api semakin berkobar akibat tersulut minyak.

Regu pemadam kebakaran dengan sigap mengisolasi lokasi kebakaran dengan menyemprotkan foam pemadam pada radius 10 Meter dari sumber api, sehingga api tidak menjalar pada lahan pertanian milik warga. Sejak pagi mereka bekerja keras memadamkan api namun tetap belum membuahkan hasil.

Akhirnya, petugas dari Pertamina yang berada di lokasi kemudian menutup aliran crude oil dari pos pendistribusian. Kobaran api perlahan-lahan bisa diatasi setelah minyak di dalam pipa berkurang. Sekitar pukul 17.00 api baru dapat dijinakan seiring dengan habisnya minyak yang mengalir pada pipa.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Sripo, api pertama kali terlihat oleh warga sekitar pukul 05.00 pagi. Awalnya api muncul dari atas pipa, masih sangat kecil dan dikira sampah yang terbakar. Namun lama-kelamaan, api terus bertambah besar hingga membuat warga yang bermukim di sekitar lokasi panik.

Amirudin (54) warga yang pertama kali mengetahui terbakarnya pipa tersebut mengaku sangat panik melihat api yang terus membesar. Setelah salat subuh ia sempat keluar rumah dan melihat api pada pipa yang jaraknya sekitar 80 Meter dari rumahnya, namun apinya masih kecil. Ia pun tidak terlalu menggubris dan memilih masuk ke rumah lagi. Namun berselang 20 menit kemudian ternyata api semakin membesar dan asap hitam pun terus membumbung tinggi.

Senada dengan Amirudin, hal sama juga diutarakan Vian (17). Setelah selesai salat subuh, ia rencananya hendak memancing tak jauh dari lokasi kebocoran pipa. Namun ketika hendak melintas di sana, tanpa sengaja ia melihat api yang menempel pada pipa. Namun masih tergolong kecil. Meski sempat berniat memadamkan api, namun melihat api yang membesar ia pun segera memberitahukan warga lain.

Bukan Milik Pertamina Humas Pertamina Regional II Sumbagsel, Robert, ketika dikonfirmasi kejadian di atas menjelaskan, jika pipa yang terbakar tersebut bukan milik Pertamina melainkan milik Pertagas yang dikelola oleh PT Elnusa. Pipa itu mengalirkan crude oil dari Tempino Jambi menuju Plaju. Menurutnya, pipa yang terbakar adalah pipa idle yang berdiameter 6 Cm yang digunakan sebagai pipa emergency. Pipa tersebut berisi sisa crude oil dari pendistribusian beberapa minggu lalu. Dua pipa reguler yang berdampingan masing-masing berukuran 8 Cm dan 6 Cm tidak ikut terbakar. Sehingga, pengiriman crude oil tidak mengalami hambatan.

Robert mengaku pihaknya baru mendapat laporan dari warga sekitar pukul 07.30. Ia kemudian langsung berkoordinasi dengan pihak pemadam kebakaran Kota Palembang untuk memadamkan api. Pihaknya kemudian langsung merelokasi tumpahan minyak dengan membuat bak penampungan sebesar 10 Meter persegi. Selain itu juga dilakukan pemotongan pipa dari dua sisi agar api tidak terus menjalar. Ia bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun tetap menghimbau agar masyarakat yang berada di sekitar lokasi tetap berhati-hati. Untuk penyebab terjadinya kebakaran, ia mengaku belum mengetahui. Pihaknya hingga kini masih terus melalukan penyelidikan di lokasi terbakarnya pipa.

“Api sudah berhasil dipadamkan, dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini ,” imbuh Robert ketika dihubungi via ponsel.

Sumber : sripo.com



Artikel Terkait:

0 komentar: