Palembang - Sekitar 2.800 hektar persawahan
di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mengalami
kekeringan sehingga tidak bisa ditanami padi. Ini merupakan dampak dari musim
kemarau yang sudah berjalan selama empat bulan di OKI.
Akibat kekeringan ini diperkirakan akan mempengaruhi produksi padi, sehingga OKI diprediksi pada musim panen nanti bakal kehilangan 8.400 ton gabah.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pertanian OKI, Asmar Wijaya, kepada pers di Kayuagung, OKI, Rabu (14/09/2011).
"Sudah hampir empat bulan di OKI tidak turun hujan. Kondisi ini sangat mempengaruhi produksi padi di sini. Setidaknya seluas 2.800 hektar lahan persawahan di wilayah OKI yang mengalami kekeringan sehingga tidak bisa ditanam dan ada juga yang sudah tanam padi, tapi padi tidak berisi," kata Asmar.
Wilayah kekeringan umumnya di persawahan lebak dan sawah tadah hujan, yang seharusnya pada saat ini memasuki masa tanam. "Sawah lebak ini terdapat di wilayah Kayuagung, Pampangan, Sirah Pulau Padang, Lempuing, Lempuing Jaya, dan Mesuji, termasuk di beberapa kecamatan lainnya," ujar Asmar.
Sementara hujan buatan yang dilakukan pada Senin (12/09/2011) kemarin hanya menciptakan hujan di sebagian wilayah di Sumatera Selatan. Di Palembang hanya terjadi hujan gerimis pada Rabu (14/09/2011) sore.
Sumber : Detik.com
Akibat kekeringan ini diperkirakan akan mempengaruhi produksi padi, sehingga OKI diprediksi pada musim panen nanti bakal kehilangan 8.400 ton gabah.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pertanian OKI, Asmar Wijaya, kepada pers di Kayuagung, OKI, Rabu (14/09/2011).
"Sudah hampir empat bulan di OKI tidak turun hujan. Kondisi ini sangat mempengaruhi produksi padi di sini. Setidaknya seluas 2.800 hektar lahan persawahan di wilayah OKI yang mengalami kekeringan sehingga tidak bisa ditanam dan ada juga yang sudah tanam padi, tapi padi tidak berisi," kata Asmar.
Wilayah kekeringan umumnya di persawahan lebak dan sawah tadah hujan, yang seharusnya pada saat ini memasuki masa tanam. "Sawah lebak ini terdapat di wilayah Kayuagung, Pampangan, Sirah Pulau Padang, Lempuing, Lempuing Jaya, dan Mesuji, termasuk di beberapa kecamatan lainnya," ujar Asmar.
Sementara hujan buatan yang dilakukan pada Senin (12/09/2011) kemarin hanya menciptakan hujan di sebagian wilayah di Sumatera Selatan. Di Palembang hanya terjadi hujan gerimis pada Rabu (14/09/2011) sore.
Sumber : Detik.com
Artikel Terkait:
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar