Ilustrasi |
Penyerahan penghargaan oleh Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh itu berlangsung ditengah-tengah peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke 66-di Museum Gawitra Migas-Museum Listrik Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu (28/09/2011).
Hadir dalam kesempatan itu Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, mantan Menteri Pertambangan Subroto dan tokoh pertambangan lainya serta para pemangku kepentingan dibidang Pertambangan dan Energi.
Namun, penyerahan penghargaan ini dikritik Kepala Divisi Pengembagan Organisasi dan Pengorganisasia Walhi Sumsel, Hadi Sujatmiko. Menurut Hadi, seharusnya Gubernur Sumsel malu dan menolak penghargaan tersebut karena Sumsel belum pantas untuk mendapatkan penghargaan bidang Pertambangan dan Energi. "Potensi energi yang berlimpah di Sumsel belum sepenuhnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat karena hampir 90 persen sumber daya energi tersebut di ekspor keluar negeri," kata Hadi, Rabu (28/09/2011) malam kepada Okezone.
Hadi menambahkan, penghargaan yang diterima tersebut sangat ironi dengan keadaan yang sebenarnya terjadi di wilayah Sumsel. Provinsi yang menyatakan diri sebagai Lumbung Energi Nasional ini belum bisa menyalurkan secara merata kebutuhan listrik kepada warganya. "Ada sekitar 600 desa di Sumsel yang belum bisa menikmati listrik. Selain itu, jika pun dialiri listrik tidak dapat dinikmati maksimal karena masih seringnya pemadaman bergilir alias byar pet," pungkasnya.
Sumber:Okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar