WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Minggu, September 25, 2011

Hari Tani : Ribuan Petani Sumsel akan datangi Pusat Pusat Pemerintahan


Aksi Hari Tani Nasional di Sumsel 2010.
Palembang Walhi Sumsel.Peringatan hari Agraria nasional atau biasa juga di sebut sebagai hari Tani nasional, yang jatuh setiap tanggal 24 September, ditahun ini akan kembali dirayakan oleh para Petani, dan berbagai macam organisasi, baik yang bergerak di isu Petani maupun organisasi Perempuan, HAM, Buruh, Mahasiswa, pemuda dan Lingkungan Hidup.

Untuk di Propinsi Sumatera Selatan Perayaan hari Tani nasional ini akan dilaksanakan di hari Senin (26/9),dengan bentuk kegiatan berupa aksi massa yang sedikitnya akan diikuti oleh 1.000 orang Petani, berasal dari berbagai kabupaten Seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Muara Enim dan tidak ketinggalan Organisasi Pendamping yaitu Walhi Sumsel

Foto Dokumentasi Peringatan Hari tani 2010 Yang berakhir dengan Bentrokan,4 Orang Massa Aksi termasuk Direktur Walhi Sumsel mengami Luka di Dahinya akibat Pukulan Benda Tumpul oleh Oknum yang diduga Kuat Ajudan Gubernur Sumsel.
Berdasarkan Keterangan dari Koordinator Aksi Hadi Jatmiko yang merupakan Kepala Divisi Pengembangan dan Pengorganisasian Rakyat (PPER) Walhi Sumsel, Aksi massa akan dimulai pada pukul 10.00 Wib, dengan titik Kumpul massa berada di Halaman Benteng kuto Besak (BKB),kemudian berjalan kaki menuju pusat Pusat Pemerintahan Sumatera Selatan yaitu kantor Gubernur Sumsel dan kanwil Badan Pertanahan Nasional Sumsel.

Dalam aksi Kali ini Petani akan menyampaikan sedikitnya 4 tuntutan, kepada Pemerintah baik secara nasional maupun lokal Sumatera Selatan, yaitu berupa Hentikan Pembahasan RUU Pengadaaan Tanah Untuk Pembangunan, Berikan Jaminan Aset dan Akses Reform Kepada Kaum tani,Tuntaskan Konflik Pertanahan (agraria) yang ada di Sumsel dan terakhir Hentikan tidakan Kekerasan terhadap Kaum Tani di Sumatera Selatan.

Selain dari tuntutan tersebut Hadi Jatmiko berharap pada aksi kali ini akan Berjalan lancar dan Damai, ”kami harapkan agar pihak kepolisian dapat bekerja secara Profesional dan sesuai prosedur yaitu melindungi Hak para Petani menyampaikan pendapat di Muka umum,dan jangan sampai kejadian seperti tahun kemarin Pemukulan terhadap Peserta Aksi oleh Preman bayaran terulang Kembali”.



Artikel Terkait:

0 komentar: