Lembaga pemantau HAM, Amnesty International khawatir dengan peristiwa
kekerasan, ancaman dan gangguan yang terus-menerus terjadi terhadap para
pembela HAM di Indonesia. Pernyataan Amnesty ini merujuk pada insiden
kekerasan yang dilakukan kepolisian terhadap ratusan petani yang
didampingi aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) di Kabupaten Ogan
Ilir, Sumatera Selatan 29 Januari lalu.
Dalam peristiwa
tersebut, para petani yang hendak protes ke markas Polda Sumsel di
Palembang dihadapi dengan kekerasan oleh aparat kepolisian. Akibatnya
puluhan petani dan aktivis terluka. Seorang aktivis Walhi bahkan
dilaporkan cedera di bagian kepala. Buntut peristiwa tersebut, puluhan
orang ditangkap meski sebagian dilepas kembali, kecuali dua aktivis
Walhi dan seorang petani yang hingga hari ini masih ditahan kepolisian.
Amnesty International mendesak pemerintah untuk memastikan
akuntabilitas atas pelanggaran HAM di Sumatera Selatan itu. Amnesty juga
meminta evaluasi menyeluruh terhadap tindakan kepolisian untuk
memastikan lembaga ini memenuhi standar internasional. Amnesty
merekomendasikan adanya penyelidikan independen dan mereka yang
bertanggungjawab atas peristiwa kekerasan itu dibawa ke pengadilan dan
memberi ganti rugi kepada korban.
Pernyataan senada juga dikeluarkan Eksekutif Nasional Walhi di Jakarta hari ini.
sumber : http://www.portalkbr.com/berita/nasional/2448862_4202.html
Artikel Terkait:
- Koalisi Antimafia Hutan Laporkan Korupsi SDA ke KPK
- "SBY Menepuk Air di Dulang Terpercik Muka Sendiri"
- SBY dituntut lindungi para pejuang lingkungan
- Aktivis Lingkungan Hidup Tagih Janji SBY
- Korupsi di Tambang dan Perkebunan, Negara Rugi Triliunan Rupiah
- KPK Diminta Usut 5 Dugaan Korupsi Sektor SDA
- Kami Aktivis, Bukan Penjahat Atau Kriminal
- Walhi Sumsel Siap Hadapi Banding Jaksa
- Anwar sadat Pejuang Lingkungan Hidup dan agraria lainnya Resmi Menyatakan Banding
- Walhi Sumsel : Putusan Hakim Terhadap Kamaludin Cacat Hukum
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Walhi Sumsel Apresiasi Pembentukan Satgas Percepatan penyelesaian Konflik Agraria dan SDA di Muba.
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Pernyataan Sikap : Negara kembali di Lemahkan oleh Perusahaan HTI (PT. MHP/Marubeni Coorporation)
- Momentum dan Kesempatan Tegakan Wibawa Negara
- SERUAN TERBUKA Menyikapi Kasus Penggusuran Paksa Warga Desa Bumi Makmur, Sumatera Selatan
- Siaran Pers : Mengutuk Tindak Kekerasan dan pengusuran lahan yang dilakukan PT. Musi Hutan Persada (Marubeni Coorporation) bersama aparat Kepolisian, TNI dan POLHUT
- Perber 4 Menteri, Belum Seluruh Kepala Daerah Bentuk IP4T
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar