PALEMBANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi
Sumsel segera menurunkan tim ke PTPN VII unit usaha Cinta Manis untuk
mengetahui kondisi di lapangan serta dampak permasalahan terhadap
pasokan gula di Provinsi Sumsel.
“Besok (hari ini) atau lusa kita turunkan tim langsung ke lapangan untuk mempersiapkan langkah- langkah antisipatif yang mesti dilakukan untuk menjamin ketersediaan gula di Sumsel, khususnya menjelang bulan puasa,” ujar Kepala Disperindag Sumsel Nasrun Umar di ruang kerjanya kemarin. Hasil tinjauan,kata dia,akan disampaikan ke pemprov supaya dapat dipelajari pengaruhnya terhadap persediaan gula di Sumsel.“Mudah-mudahan Senin mendatang sudah ada hasil dari tim yang kita turunkan. Kalau nanti ditemukan indikasi berbahaya akan dicari solusi terbaik agar stok gula di Sumsel aman, khususnya bulan puasa mendatang,”ujarnya.
Stok gula saat ini,menurut dia,aman karena cukup sampai tiga bulan ke depan dan tidak ada kenaikan harga gula di pasaran.Namun, permasalahan PTPN VII unit usaha Cinta Manis harus segera diselesaikan. “Karena pabrik gula milik negara tersebut merupakan salah satu pemasok gula terbesar untuk provinsi,” katanya. Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Sumsel Uron menuturkan, untuk mengetahui kenaikan atau kelangkaan sembilan bahan pokok (sembako) di pasaran,harus dilakukan kontrol harga dan stok pada distributor setiap hari.
“Kita memiliki petugas khusus yang setiap hari melakukan monitor harga di lapangan dan setiap seminggu sekali melakukan monitor stok barang di tangan para distributor. Hasilnya masih bagus dan aman hingga akhir bulan enam mendatang atau sampai musim giling tebu dimulai,” ungkapnya. Sementara itu, Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Polisi Dikdik M Arief Mansur kemarin sekitar 10.00 WIB meninjau lokasi pabrik PTPN VII unit usaha Cinta Manis di Kecamatan Tanjung Raja,Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Kapolda meninjau tiga rayon PTPN, yakni III, IV, dan V, yang sebagian lahannya disengketakan warga. Pantauan SINDO, kondisi pabrik di tiga rayon tersebut terlihat lumpuh total. Tidak ada kegiatan operasional maupun produksi dilakukan. Sementara, di luar lokasi pabrik terlihat kondusif dan warga setempat menjalankan rutinitas seperti biasanya. “Sejumlah petugas kepolisian sampai saat ini masih bersiaga menjaga lokasi pabrik PTPN VII Cinta Manis guna meminimalisasi aksi lanjutan. Apabila warga melanjutkan aksi serupa dan mengarah ke anarkistis, kami segera mengambil tindakan tegas,” paparnya kemarin.
Sementara itu, Direktur Produksi PTPN VII unit usaha Cinta Manis Muhammad Nasir menuturkan tidak dapat berbuat banyak terkait tuntutan warga. “Kami tidak berwenang melepas aset negara karena itu adalah hak Menteri BUMN. Sampai saat ini persoalan sengketa lahan antara PTPN dengan warga masih dilakukan pembahasan bersama di Kementerian BUMN,” ungkapnya. cr2/darfian jaya suprana
“Besok (hari ini) atau lusa kita turunkan tim langsung ke lapangan untuk mempersiapkan langkah- langkah antisipatif yang mesti dilakukan untuk menjamin ketersediaan gula di Sumsel, khususnya menjelang bulan puasa,” ujar Kepala Disperindag Sumsel Nasrun Umar di ruang kerjanya kemarin. Hasil tinjauan,kata dia,akan disampaikan ke pemprov supaya dapat dipelajari pengaruhnya terhadap persediaan gula di Sumsel.“Mudah-mudahan Senin mendatang sudah ada hasil dari tim yang kita turunkan. Kalau nanti ditemukan indikasi berbahaya akan dicari solusi terbaik agar stok gula di Sumsel aman, khususnya bulan puasa mendatang,”ujarnya.
Stok gula saat ini,menurut dia,aman karena cukup sampai tiga bulan ke depan dan tidak ada kenaikan harga gula di pasaran.Namun, permasalahan PTPN VII unit usaha Cinta Manis harus segera diselesaikan. “Karena pabrik gula milik negara tersebut merupakan salah satu pemasok gula terbesar untuk provinsi,” katanya. Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Sumsel Uron menuturkan, untuk mengetahui kenaikan atau kelangkaan sembilan bahan pokok (sembako) di pasaran,harus dilakukan kontrol harga dan stok pada distributor setiap hari.
“Kita memiliki petugas khusus yang setiap hari melakukan monitor harga di lapangan dan setiap seminggu sekali melakukan monitor stok barang di tangan para distributor. Hasilnya masih bagus dan aman hingga akhir bulan enam mendatang atau sampai musim giling tebu dimulai,” ungkapnya. Sementara itu, Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Polisi Dikdik M Arief Mansur kemarin sekitar 10.00 WIB meninjau lokasi pabrik PTPN VII unit usaha Cinta Manis di Kecamatan Tanjung Raja,Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Kapolda meninjau tiga rayon PTPN, yakni III, IV, dan V, yang sebagian lahannya disengketakan warga. Pantauan SINDO, kondisi pabrik di tiga rayon tersebut terlihat lumpuh total. Tidak ada kegiatan operasional maupun produksi dilakukan. Sementara, di luar lokasi pabrik terlihat kondusif dan warga setempat menjalankan rutinitas seperti biasanya. “Sejumlah petugas kepolisian sampai saat ini masih bersiaga menjaga lokasi pabrik PTPN VII Cinta Manis guna meminimalisasi aksi lanjutan. Apabila warga melanjutkan aksi serupa dan mengarah ke anarkistis, kami segera mengambil tindakan tegas,” paparnya kemarin.
Sementara itu, Direktur Produksi PTPN VII unit usaha Cinta Manis Muhammad Nasir menuturkan tidak dapat berbuat banyak terkait tuntutan warga. “Kami tidak berwenang melepas aset negara karena itu adalah hak Menteri BUMN. Sampai saat ini persoalan sengketa lahan antara PTPN dengan warga masih dilakukan pembahasan bersama di Kementerian BUMN,” ungkapnya. cr2/darfian jaya suprana
0 komentar:
Posting Komentar