PALEMBANG– Usaha untuk terus melakukan penghijauan Kota Palembang terus
digencarkan. Penghijauan dengan memberikan sentuhan baru dalam bentuk
penanaman pohon buahbuahan dinilai lebih bermanfaat.
Berdasarkan program penghijauan, Dinas Pertanian,Perikanan dan Kehutanan (DP2K) Kota Palembang,menilai 2.285 hektare wilayah Palembang dapat dijadikan hutan kota. “Kita sudah terus lakukan beberapa upaya penghijauan disetiap titik Kota Palembang seperti di Pulau Kemaro, Pulo Kerto di Gandus, Jakabaring dan daerah lainnya.Progres tersebut sudah mencapai 20% penambahan dari 2.285 hektare wilayah Palembang yang dapat dijadikan kawasan hijau,”kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DP2K) Kota Palembang SudirmanTegoeh kemarin.
Dikatakan Sudirman,penghijauan difokuskan kepada penanaman pohon yang bermanfaat. Selain berdampak kepada subtansi target penghijauan kota, daerah hijau bisa lebih berguna.“Sekarang kita tidak lagi fokus kepada penanaman pohon kayu untuk penghijauan. Strateginya lebih kepada penanaman pohon buahbuahan karena lebih bermanfaat dan bisa berguna bagi masyarakat,”ujar dia. Dengan demikian memberikan intruksi lebih banyak menamam pohon buah-buahan terutama mangga.
”Semua buah-buahan akan kita tanam. Tetapi yang lebih bermanfaat adalah buah mangga. Sebab, selain buahnya bisa dimakan konsep penghijauan lebih terasa karena pohonnya lebih rindang,”tuturnya. Lebih lanjut, untuk mencapai target penghijauan kota progres penanaman pohon dilakukan secara cepat tanpa pembibitan. “Kita langsung menanam pohon tidak lagi bibit biar cepat tumbuh. Upaya ini tidak hanya kami yang melaksanakan tetapi juga masyarakat sangat berperan. Banyak sudah dilakukan penghijauan. Harapan saya masyarakat menanam pohon buahbuahan dan bisa dimanfaatkan hasilnya,”pungkasnya.
Terpisah,DirekturEksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Selatan Anwar Sadat meminta pemerintah konsisten menjalankan program penghijauan. ”Sangat bagus dan baik menurut saya.Tapi pemerintah tidak hanya menambah penghijauan kota dengan menanam pohon saja. Dikhawatirkan nantinya program tidak berkelanjutan,”katanya.
Berdasarkan program penghijauan, Dinas Pertanian,Perikanan dan Kehutanan (DP2K) Kota Palembang,menilai 2.285 hektare wilayah Palembang dapat dijadikan hutan kota. “Kita sudah terus lakukan beberapa upaya penghijauan disetiap titik Kota Palembang seperti di Pulau Kemaro, Pulo Kerto di Gandus, Jakabaring dan daerah lainnya.Progres tersebut sudah mencapai 20% penambahan dari 2.285 hektare wilayah Palembang yang dapat dijadikan kawasan hijau,”kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DP2K) Kota Palembang SudirmanTegoeh kemarin.
Dikatakan Sudirman,penghijauan difokuskan kepada penanaman pohon yang bermanfaat. Selain berdampak kepada subtansi target penghijauan kota, daerah hijau bisa lebih berguna.“Sekarang kita tidak lagi fokus kepada penanaman pohon kayu untuk penghijauan. Strateginya lebih kepada penanaman pohon buahbuahan karena lebih bermanfaat dan bisa berguna bagi masyarakat,”ujar dia. Dengan demikian memberikan intruksi lebih banyak menamam pohon buah-buahan terutama mangga.
”Semua buah-buahan akan kita tanam. Tetapi yang lebih bermanfaat adalah buah mangga. Sebab, selain buahnya bisa dimakan konsep penghijauan lebih terasa karena pohonnya lebih rindang,”tuturnya. Lebih lanjut, untuk mencapai target penghijauan kota progres penanaman pohon dilakukan secara cepat tanpa pembibitan. “Kita langsung menanam pohon tidak lagi bibit biar cepat tumbuh. Upaya ini tidak hanya kami yang melaksanakan tetapi juga masyarakat sangat berperan. Banyak sudah dilakukan penghijauan. Harapan saya masyarakat menanam pohon buahbuahan dan bisa dimanfaatkan hasilnya,”pungkasnya.
Terpisah,DirekturEksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Selatan Anwar Sadat meminta pemerintah konsisten menjalankan program penghijauan. ”Sangat bagus dan baik menurut saya.Tapi pemerintah tidak hanya menambah penghijauan kota dengan menanam pohon saja. Dikhawatirkan nantinya program tidak berkelanjutan,”katanya.
Artikel Terkait:
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar