WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Senin, Februari 08, 2010

Banjir Rendam 1.497,5 Ha Sawah

MARTAPURA – Luas areal tanaman padi sawah di Kabupaten OKU Timur yang terendam bajir terus bertambah. Hingga, Minggu (7/2) areal tanaman padi petani didaerah ini yang terendam sudah terdata mencapai 1.497,5 hektar.

Menurut data dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten OKU Timur menyebutkan benjir akibat hujan terus menerus yang terjadi, Jumat (5/2) lalu itu setidaknya telah merendam sawah milik petani di enam kecamatan di OKU Timur.

"Banjir kali ini kebanyakan merendam padi petani dengan usia tanam antara 7 hingga satu bulan," ungkap Kadis TPH OKUT, Ir H Tubagus Sunarseno,MSi.

Dijelaskan oleh Tubagus, enam kecamatan yang sawah petaninya direndam banjir itu meliputi di Kecamatan Martapura banir merendam 9 desa dengan total 57 hektar sawah yang tengelam.Kemudian di Kecamatan Madang Suku II sawah yang terendam sebanyak 286 hektar tersebar di 7 desa.

Sedangkan di Kecamatan Buay Pemuka Piliung sawah yang tenggelam seluas 10. di Kecamatan Buay Madang Timur sekitar 16 hektar sawah terendam. Sementara itu di Kecamatan Semendawai Barat ada 50 hektar tenggelam. Dari Kecamatan Madang Suku I ada 919,50 hektar, sedangkan sisanya tersebar di sejumlah lokasi

"Total sawah yang terendam banjir karena banjir kali ini mencapai 1.497,5 hektar lebih," terangnya.

Tubagus menjelaskan hingga hari ini gedangan air masih ada yang belum surut arena itu dirinya meminta petani untuk tetap memantau kondisi banjir.

"Petani di harapkan untuk tidak panik namun harus tetap waspada, akan timbulnya banjir susulan mengingat curah hujan yang tutun diprediksi masih akan turun dalam tiga hari kedepan," imbuhnya.

Ketika disinggung mengenai luas areal yang rusak atau poso akibat banjir ini. Tubagus belum bisa menjawab mengingat kondisi sekarang ini kondisi ketinggian air belum normal. Sehingga pihaknya masih harus menunggu sawah itu kembali kering untuk memvalidkan data kerusakan, baik ruas ringan, sedang maupun rusak parah atau poso.

"Jika memang ada tanaman padi ini yang rusak, kita akan segera menyalurkan bantuan benih pada petani, jangan sampai petani yang sudah rugi itu kembali menelan kerugaian lebih besar," paparnya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan OKU Timur, Ir H Aulia Akbar Syafei menganggap bencana banjir yang melanda ribuan hektar sawah petani di OKU Timur ini sebagai musibah tahunan.

"Tingginya potensi hujan, tentu akan berdampak meluapnya sejumlah aliran sungai, akibatnnya air menengelamkan sawah disekitarnya," demikian Aulia.

Sriwijaya Post - Minggu, 7 Februari 2010






Artikel Terkait:

0 komentar: