PALEMBANG, SRIPO — Bantuan kemanusiaan yang disumbang pembaca Sriwijaya Post melalui rekening Peduli Korban Gempa Bank SumselBabel mulai disalurkan, Kamis (4/2). Bantuan senilai Rp 247.776.859 dalam bentuk peralatan kerja akan diberikan langsung untuk warga yang bermukim di Nagari Sikucur Korong Koto, Padang Pariaman.
“Jika sebelumnya bantuan lebih berupa uang, saat ini paradigmanya diubah. Nilai uang kita ganti dengan sejumlah alat kerja agar masyarakat mampu mengembangkan usaha, kalau diberikan uang dikhawatirkan akan habis, kalau barang kan tidak,” kata Direktur Kepatuhan Bank Sumsel, Mugiono yang melepas langsung rombongan.
Rombongan diberangkatkan langsung ke Padang, tepatnya ke Kota Nagari Sikucur Korong Koto Hilalang Barat, Kabupaten Padang Pariman menggunakan tiga truk. Direncanakan bantuan akan diberikan langsung kepada kelompok petani berupa mesin bordir, mesin jahit berikut bahan baku membuat mukena. Selain itu diberikan juga hand tractor, alat perontok padi, pembersih gabah, mesin pemotong rumput dan mesin penyemprot hama dan pupuk.
Pelepasan bantuan sendiri dilakukan langsung oleh Direktur Umum Bank SumselBabel, Mugiono yang didampingi Satuan Sekretaris, Wilsar Lubis di depan Kantor Pusat Bank SumselBabel, Jalan A Rivai, Palembang. Hadir juga perwakilan Sriwijaya Post, Bastian dan Ketua Walhi Sumsel, Anwar Sadat.
Dikatakan Mugiono, bantuan sengaja diberikan kepada kelompok penjahit dan tani dengan harapan, masyarakat penerima bantuan bisa mengembangkan usaha sebagai sumber mata pencaharian mereka.
Bantuan yang diberikan Sripo dan Bank SumselBabel merupakan dana nasabah dan pembaca Sripo yang berhasil dihimpun sejak 2 Oktober 2009 sampai 21 Desember 2009. Total bantuan yang diberikan senilai Rp 247.776.859 yang semuanya disalurkan dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi.
Seperti diketahui, selain bekerjasama dengan Bank Sumsel-Babel, Sripo juga bekerjasama dengan BMKM (Badan Musyawarah Keluarga Minang), Hypermart dan Bank BNI Musi dalam menghimpun dana bantuan gempa Sumbar. Khusus bersama BMKM, Hypermart dan Bank BNI Musi berhasil dihimpun dana Rp 290 juta, dimana Rp 100 juta sudah diserahkan secara tunai sedangkan Rp 190 juta dibangunkan sekolah untuk para mubaligh remaja di Padang.
“Dalam penyalurannya nanti, kelompok penerima bantuan akan didampingi oleh Walhi Sumatera Barat dalam bentuk pelatihan dan managemen. Kita juga mengharapkan, setelah menerima bantuan ini masyarakat dapat memanfaatkannya secara optimal untuk mengembangkan perekonomian mereka,” tambah Mugiono.
Sementara Ketua Panitia Penyaluran Bantuan Bank SumselBabel peduli gempa Padang menjelaskan, untuk transparansi dan akuntabilitas penyaluran dana bantuan maka akan dilakukan audit oleh kantor audit publik. Bantuan korban gempa Padang ini sendiri merupakan bantuan keempat kalinya kepada korban bencana nasional. Sebab sebelum bantuan ini, Bank SumselBabel juga pernah memberikan bantuan kepada korban bencana di Yogjakarta, Bengkulu, dan Aceh. (sta)
“Jika sebelumnya bantuan lebih berupa uang, saat ini paradigmanya diubah. Nilai uang kita ganti dengan sejumlah alat kerja agar masyarakat mampu mengembangkan usaha, kalau diberikan uang dikhawatirkan akan habis, kalau barang kan tidak,” kata Direktur Kepatuhan Bank Sumsel, Mugiono yang melepas langsung rombongan.
Rombongan diberangkatkan langsung ke Padang, tepatnya ke Kota Nagari Sikucur Korong Koto Hilalang Barat, Kabupaten Padang Pariman menggunakan tiga truk. Direncanakan bantuan akan diberikan langsung kepada kelompok petani berupa mesin bordir, mesin jahit berikut bahan baku membuat mukena. Selain itu diberikan juga hand tractor, alat perontok padi, pembersih gabah, mesin pemotong rumput dan mesin penyemprot hama dan pupuk.
Pelepasan bantuan sendiri dilakukan langsung oleh Direktur Umum Bank SumselBabel, Mugiono yang didampingi Satuan Sekretaris, Wilsar Lubis di depan Kantor Pusat Bank SumselBabel, Jalan A Rivai, Palembang. Hadir juga perwakilan Sriwijaya Post, Bastian dan Ketua Walhi Sumsel, Anwar Sadat.
Dikatakan Mugiono, bantuan sengaja diberikan kepada kelompok penjahit dan tani dengan harapan, masyarakat penerima bantuan bisa mengembangkan usaha sebagai sumber mata pencaharian mereka.
Bantuan yang diberikan Sripo dan Bank SumselBabel merupakan dana nasabah dan pembaca Sripo yang berhasil dihimpun sejak 2 Oktober 2009 sampai 21 Desember 2009. Total bantuan yang diberikan senilai Rp 247.776.859 yang semuanya disalurkan dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi.
Seperti diketahui, selain bekerjasama dengan Bank Sumsel-Babel, Sripo juga bekerjasama dengan BMKM (Badan Musyawarah Keluarga Minang), Hypermart dan Bank BNI Musi dalam menghimpun dana bantuan gempa Sumbar. Khusus bersama BMKM, Hypermart dan Bank BNI Musi berhasil dihimpun dana Rp 290 juta, dimana Rp 100 juta sudah diserahkan secara tunai sedangkan Rp 190 juta dibangunkan sekolah untuk para mubaligh remaja di Padang.
“Dalam penyalurannya nanti, kelompok penerima bantuan akan didampingi oleh Walhi Sumatera Barat dalam bentuk pelatihan dan managemen. Kita juga mengharapkan, setelah menerima bantuan ini masyarakat dapat memanfaatkannya secara optimal untuk mengembangkan perekonomian mereka,” tambah Mugiono.
Sementara Ketua Panitia Penyaluran Bantuan Bank SumselBabel peduli gempa Padang menjelaskan, untuk transparansi dan akuntabilitas penyaluran dana bantuan maka akan dilakukan audit oleh kantor audit publik. Bantuan korban gempa Padang ini sendiri merupakan bantuan keempat kalinya kepada korban bencana nasional. Sebab sebelum bantuan ini, Bank SumselBabel juga pernah memberikan bantuan kepada korban bencana di Yogjakarta, Bengkulu, dan Aceh. (sta)
Artikel Terkait:
Berita-berita
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar