PALEMBANG--MICOM: Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatra Selatan
menilai ruang terbuka hijau di Kota Palembang sangat kritis karena
tersisa hanya tiga persen dari total 40 ribu hektare wilayah kota
pempek.
Kepala Divisi Pengembangan dan Pengorganisasian Rakyat Walhi Sumsel,
Hadi Jatmiko, Sabtu (17/12), mengatakan, ketersediaan ruang terbuka
hijau di Palembang sangat kritis karena hanya sekitar 1.200 hektare.
Idealnya, ketersediaan ruang terbuka hijau tersebut mencapai 30% dari luas wilayah sehingga lingkungan sehat, katanya.
Menurut dia, maraknya pembangunan beragam proyek yang melanggar
aturan lingkungan menjadi penyebab semakin kritisnya ketersediaan ruang
terbuka hijau di daerah itu.
Pembangunan mal, hotel dan beragam fasilitas lainnya hampir tidak
satupun yang memenuhi ketentuan untuk berpihak kepada menjaga
lingkungan, tambah dia.
Ia mengatakan, membangun mal atau hotel berarti ruang terbuka hijau
yang dikorbankan akibatnya kini setiap kali hujan sejumlah kawasan cepat
kebanjiran.
Banjir terjadi lebih disebabkan karena berkurangnya pohon dan rawa yang selama ini berfungsi menyerap air, kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota
Palembang, Sudirman Tegoeh menjelaskan, program penyediaan ruang terbuka
hijau di daerah tersebut terus ditingkatkan, salah satunya
mengoptimalkan kawasan Gandus menjadi agrowisata.
Agrowisata itu, nantinya tidak hanya berperan sebagai penghijauan
tetapi menjadi objek wisata karena ditanam pohon-pohon produktif,
ujarnya.
Dia menambahkan, selain di Kecamatan Gandus mereka juga telah
meningkatkan penghijauan dengan menanam ribuan pohon di Pulau Kemaro,
Kecamatan Kalidoni, dan Jakabaring Kecamatan Seberang Ulu I.
Secara bertahap, penanaman pohon akan terus ditingkatkan agar lingkungan menjadi hijau, bersih dan sehat, tambah dia. (Ant/OL-3)
Sumber : Media Indonesia
Artikel Terkait:
- Kejahatan Trans National Corporations dalam kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Dibawa ke Jenewa
- Jadi Desa Ekologis di Sumsel : Berkonflik Panjang, Nusantara Menjaga Padi dari Kepungan Sawit
- Hari Pangan Se-Dunia, Walhi dan masyarakat Sipil Deklarasikan Nusantara Menuju Desa Ekologis.
- Pidato Sambutan Direktur Walhi Sumsel dalam Peringatan Hari Pangan Se-Dunia dan Deklarasi Nusantara Menuju Desa Ekologis
- Bahaya Hutang Bank Dunia Dalam Proyek KOTAKU
- Melanggar HAM, PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
- Sinarmas Forestry company found guilty of unlawful conduct by High Court over peat fires
- Diduga Rugikan Negara Rp3,6 Triliun, Walhi Laporkan Perusahaan Sawit dan Tambang ke KPK
- Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang
- Indonesia suffers setback in fight against haze after suit rejected
0 komentar:
Posting Komentar