Palembang -
Sebanyak 1.800 petani dari Kabupaten Ogan Komering Ilir
(OKI), Sumatera Selatan, melakukan aksi di Palembang. Mereka menuntut
agar kepolisian ditarik dari lokasi perkebunan, serta mencabut izin
perusahaan sebab keberadaannya merugikan rakyat.
Aksi dimulai
pukul 09.00 dengan mendatangi Markas Kepolisian Daerah Sumatera Selatan
di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang. Mereka membawa spanduk dan
ratusan bendera Walhi Sumsel. Mereka bergerak dari kantor Walhi Sumsel,
di kawasan Bukitkecil, Palembang. Di Mapolda Sumsel mereka menuntut agar
kepolisian menarik aparatnya yang diduga terlibat sebagai pengaman
sejumlah perusahaan perkebunan. Pihak Polda Sumsel berjanji akan
mengusut dugaan tersebut.
Di antara pengunjukrasa, yang sebagian
dari Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, itu, kemudian melakukan aksi
ke Kantor Gubernur Sumsel di Jalan Kapten A. Rivai Palembang.
Di
sini, mereka menutut Gubernur Sumsel Alex Noerdin untuk memerintahkan
Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Ishak Mekki untuk mencabut Izin Guna
Usaha beberapa perusahaan asing yang beroperasi di OKI.
"Beberapa
perusahaan itu kami dapatkan informasi merupakan perusahaan asing dari
Malaysia. Yang menjadi permasalahan bagi kami, perusahaan-perusahaan itu
menyerobot lahan kami," kata Sudir, seorang pengunjuk rasa.
Menurut
Anwar Sadat, Direktur Walhi Sumsel, yang mendampingi para
pengunjukrasa, permasalahan sengketa tanah milik petani di Sumatera
Selatan, cukup banyak, semuanya berpotens terjadinya konflik berdarah
seperti yang terjadi di Mesuji.
"Jadi guna mengantisipasi hal
tersebut terjadi, sebaiknya pemerintah mencabut semua izin guna usaha
semua perusahaan yang bermasalah itu," katanya.
Ditemui Wakil Gubernur
Demonstran
diterima Wakil Gubernur Sumsel Eddy Yusuf. Kepada pengunjukrasa Eddy
menyatakan akan menyampaikan semua tuntutan warga ke Gubernur Sumsel
Alex Noerdin yang kini tengah berada di luar kota.
"Saat ini
Gubernur Sumsel Alex Noerdin tengah ada tugas di luar. Saya berjanji,
saat gubernur pulang pada tanggal 29 Desember nanti langsung saya
sampaikan orasi kalian pada beliau," jelas Eddy, yang menyampaikan hal
tersebut sambil naik mobil pick up pendemo yang terparkir di halaman
kantor Gubernur Sumsel, Jalan Kapten A. Rivai, Palembang.
Mendapatkan
pernyataan itu, sebagian pengunjukrasa tidak terima dengan menyatakan
tidak setuju. Mereka tetap ingin bertemu dengan Gubernur Sumsel Alex
Noerdin. Tapi reaksinya tidak terlalu berlebihan.
sumber : detiknews.com
WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.
Kunjungi Alamat Baru Kami
Selasa, Desember 27, 2011
Ribuan Petani OKI Sumsel Aksi di Palembang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar